%0 Thesis %9 Masters %A YURITA ERVIANA, NIM. 1520431009 %B Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan %D 2017 %F digilib:27898 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K gangguan berbahasa khusus (keterlambatan berbicara), keterampilan sosial, dan anak usia dini %P 277 %T STRATEGI GURU DALAM MENANGANI GANGGUAN BERBAHASA KHUSUS SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI (STUDI KASUS DI TK ABA GENDINGAN DAN TK IP MUTIARA YOGYAKARTA ) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27898/ %X Gangguan berbahasa khusus (keterlambatan berbicara) merupakan bagian dari aspek perkembangan bahasa. Gangguan bahasa khusus pada anak usia dini dapat diketahui pada saat memasuki usia sekolah melalui observasi perkembangan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran maupun melalui program deteksi dini tumbuh kembang yang dilakukan oleh tenaga ahli baik psikolog anak, dokter, bidan maupun konsultan PAUD. Gangguan berbahasa khusus dalam penelitian ini digunakan untuk menunjukkan adanya gangguan yang dialami oleh anak dalam aspek bahasa maupun berbicara dengan disertai kompleksitas gejala yang mengiringinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gangguan bahasa khusus pada anak usia dini di TK ABA Gendingan dan TK IP Mutiara Yogyakarta, bagaimana implementasi strategi guru dalam menangani gangguan berbahasa khusus serta implikasi gangguan tersebut terhadap keterampilan sosial anak usia dini di TK ABA Gendingan dan TK IP Mutiara Yogakarta. Adapun jenis penelitian ini adalah lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus guna mengetahui gangguan berbahasa khusus serta implikasinya terhadap keterampilan sosial anak usia dini di TK ABA Gendingan dan TK IP Mutiara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan data tersebut, kemudian dianalisis dengan mereduksi data, display data, dan kemudian menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan berbahasa khusus yang dialami oleh anak di TK ABA Gendingan disebabkan karena faktor intern dalam diri anak yang berasal dari faktor genetik orangtuanya. Adapun gangguan berbahasa khusus yang dialami oleh anak di TK IP Mutiara Yogyakarta berasal dari faktor ekstern karena kurangnya stimulasi bahasa dari orangtuanya. Meskipun anak mengalami gangguan berbahasa (keterlambatan berbicara), akan tetapi keadaan anak di kedua TK tersebut memiliki prognosis yang baik sekaligus memiliki kompleksitas gejala yang mengiringi gangguan tersebut. Sehingga dalam memberikan diagnosis dan penangannya memerlukan berbagai pendekatan. %Z Dr. H. Karwadi, M.Ag.