%A NIM. 1520431012 NOOR ROCHMAD ALI
%O Dr. Muqowim, M.Ag
%T MODEL PEMBELAJARAN DI TAMAN ANAK SANGGAR ANAK ALAM PERSPEKTIF KI HADJAR DEWANTARA
%X Model pembelajaran yang diterapkan sekolah konvensional dirasa kurang
tepat. Aktivitas pembelajaran masih berpusat kepada guru. Pembelajaran berpusat
pada anak masih jauh dari harapan. Taman Anak (TA) SALAM berusaha
mendekatkan pembelajaran anak dengan kehidupan nyata. TA SALAM mencoba memfasilitasi anak didik untuk dapat belajar merdeka sesuai potensinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran di TA
SALAM dan menganalisis model pembelajaran di TA SALAM dengan perspektif
Ki Hadjar Dewantara. Penelitian ini adalah penelitian lapangan menggunakan
pendekatan fenomenologi. Sumber data dari pengelola sekolah, kepala sekolah,
dan fasilitator. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dari model Miles dan Huberman
divalidasi dengan triangulasi sumber, metode dan waktu.
Hasil penelitian ini adalah 1) Taman Anak (TA) SALAM menggunakan model daur belajar. Model pembelajaran ini berupaya memberikan pemahaman
atas pengetahuan pada kehidupan dan pengalaman anak. Model daur belajar
merupakan model pembelajaran yang berbasis proses bukan hasil. Pembelajaran
daur belajar TA SALAM memiliki kemiripan dengan model CTL (contextual teaching and learning) di mana keduanya memiliki paradigma bahwa
pembelajaran merupakan proses melibatkan anak didik dalam menemukan
pengetahuannya melalui peristiwa nyata sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, aktivitas pembelajaran CTL terkesan manipulatif karena pada praktiknya pembelajaran masih rigid. Sedangkan aktivitas pembelajaran dari daur belajar lebih bersifat alamiah. 2) Model
pembelajaran yang digunakan TA SALAM dominan mengadopsi pemikirannya Ki Hadjar Dewantara. Ini dapat dilihat dari komponen-komponen pembelajarannya seperti tujuan pembelajaran KHD lebih spesifik di TA SALAM,
kurikulum yang berlandaskan kearifan budaya, metode niteni, nirokke lan
nambahi dan lainnya sekitar 85% di mana pemikiran KHD berusaha
diaktualisasikan oleh lembaga TA SALAM, walaupun tidak semua ajaran diterapkan. Sekolah ini selain mengadopsi pemikiran KHD juga merumuskan
pemikiran-pemikiran dari Paulo Freire, Rabindranath Tagore, dan Romo Mangun
Wijaya guna mewujudkan sekolah merdeka bagi anak.
%K Model, Pembelajaran, Taman Anak
%D 2017
%I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
%L digilib27906