TY - THES N1 - Dr. ABDUL MUJIB, S.Ag., M.Ag. ID - digilib27951 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27951/ A1 - MOH AZHARI, SSY, NIM. 1520311053 Y1 - 2017/05/30/ N2 - Perekonomian Indonesia berkembang seiring merebaknya lembaga keuangan, baik di bank maupun non bank. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu model lembaga keuangan syariah paling sederhana yang banyak muncul di Indonesia saat ini, bahkan jumlahnya mencapai ribuan unit. BMT berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi demi meningkatkan perekonomian masyarakat (pengusaha kecil). Untuk merealisasikan misi tersebut, BMT berpijak pada prinsip-prinsip syariah. Adapun akad pembiayaan yang jamak dipakai oleh BMT ialah akad mu?arabah, yakni akad yang mengutamakan kerja sama antara pemodal (BMT) dengan pengelola (anggota). Namun demikian, akad mu?arabah diakui sebagai akad yang rentan terhadap risiko kerugian. Untuk itu, diperlukan adanya manajemen risiko yang baik demi meminimalisir risiko kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen risiko yang digunakan BMT NU Jatim dalam memperkecil risiko kerugian berdasarkan perspektif fat? a?-?ar??ah. Penulis menggunakan metode kualitatif yang tergolong sebagai penelitian lapangan (field research). Field research merupakan metode penelitian yang dilaksanakan dengan terjun langsung ke lapangan (objek penelitian) untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan. Data-data dalam penelitian ini penulis peroleh dari observasi dan wawancara secara mendalam terhadap pihak BMT NU Jatim. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa BMT NU Jatim memakai dua konsep penting sebagai upaya untuk mendatangkan kemaslahatan. Konsep ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kerugian dan menjaga kemaslahatan. Pada tahap sebelum akad, BMT NU Jatim menggunakan analisis kemauan membayar dengan mempertimbangkan karakter (character) anggota. Hal ini dilakukan dengan cara melihat data-data administratif anggota, rekam jejak anggota dan beberapa hal yang berkaitan dengan diri anggota. Sedangkan analisis kemampuan membayar diterapkan pada saat akad dengan melihat aspek kapasitas(capacity), jaminan (collateral), jumlah besaran modal (capital) dan kondisi perekonomian anggota (condition) sebagai tolok ukur kelolosan pemberian pembiayaan mu?arabah. Empat aspek tersebut diterapkan melalui interview secara langsung terhadap anggota, survei ke tempat tinggal dan usaha anggota untuk mengetahui keadaan anggota yang sebenar-benarnya. Bahkan BMT NU Jatim juga menggali informasi tentang anggota dari orang terdekat dan atau tetangga anggota. Lebih dari itu, BMT NU Jatim melakukan monitoring pada saat pasca akad untuk memantau perjalanan bisnis anggota. Upaya preventif ini cukup efektif untuk mencegah risiko kerugian dalam transaksi mu?arabah. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Fat? a?-?ar??ah KW - Mu?arabah KW - BMT NU Jatim. M1 - masters TI - MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MU?ARABAH DI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (STUDI ANALISIS TERHADAP BMT NU JATIM SUMENEP) AV - restricted ER -