eprintid: 28250 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/02/82/50 datestamp: 2017-11-08 00:54:26 lastmod: 2017-11-08 00:54:26 status_changed: 2017-11-08 00:54:26 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: FATHIMAH NUR, NIM. 10110015 title: KALIMAH SHADID WA GHALIZ FI AL QUR'AN AL KARIM (DIRASAH TAHLILIYYAH DALALIYYAH) ispublished: pub subjects: KA divisions: jur_bsa full_text_status: restricted keywords: Asyiddā’u ‘ala al-kufār dan Waghluzh ‘alaihim note: Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono, MA abstract: Penelitian dalam skripsi ini bermula dari ayat yang berbunyi Asyiddā’u ‘ala al-kufār dan Waghluzh ‘alaihim. Kedua ayat ini sering digunakan sebagai dalil perintah berjihad melawan orang-orang kafir. Pada praktiknya di era sekarang, tidak sedikit dari pelaku jihad justru menyerang orang-orang Islam yang masih seakidah dengan mereka. Dikarenakan orang-orang Islam yang mereka perangi tidak sependapat, tidak seajaran, dan tidak semadzhab dengan mereka, sehingga mereka anggap orang-orang Islam itu adalah kafir. Maka di sinilah muncul problem semantik, yaitu sebuah problem yang senantiasa melekat pada manusia dalam rangka memahami al-Qur’an sebagai teks yang tidak lepas dari bingkai lingistik. Jika keliru memahami teks ayat al-Qur’an, maka tentu akan keliru pula sikap yang ditimbulkan. Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti menggunakan analisis semantik, karena semantik merupakan ilmu yang mempelajari tentang makna atau arti. Dengan analisis semantik dapat menjawab juga persoalan-persoalan mengenai arti dasar kata syadīd dan gholīzh, penggunaan kata tersebut dalam al-Qur’an, dan hubungan antara kedua kata tersebut. Di dalam al-Qur’an Kata syadiid ditemukan sebanyak 102 kata yang tersebar ke dalam 48 surat, 98 ayat, dengan bentuk yang berbeda, yaitu syadadnā, isytaddat, sanasyuddu, usydud, syuddū, syadīd, asyiddā’u, syidād, asyudda, dan asyadd. Sedangkan kata ghaliizh ditemukan sebanyak 13 kata yang tersebar ke dalam 10 surat, 13 ayat, dengan bentuk yang berbeda pula, yaitu istaghlazha, ughluzh, ghalīzh, ghilāzhun, ghilzhatun. Dari penelitian tersebut ditemukan adanya perbedaan makna antara kata syadīd dengan kata gholīzh. makna kata syadīd yang digunakan dalam al-Qur’an di antaranya adalah kuatnya ikatan, kekuatan perang, sangat berat, pedih, terus menerus, sulit, dan keras. Sebagian kata digunakan untuk menunjukkan ancaman dan siksaan. Digunakan juga untuk kiasan makna. Makna kata ghalīzh yang digunakan dalam al-Qur’an di antaranya adalah perjanjian yang kuat, bertumpuktumpuk, tiada henti, kasar, dan sadis. Berbeda dari kata syadīd, kata ghalīzh tidak digunakan untuk kiasan makna. date: 2017-06-20 date_type: published pages: 110 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: FATHIMAH NUR, NIM. 10110015 (2017) KALIMAH SHADID WA GHALIZ FI AL QUR'AN AL KARIM (DIRASAH TAHLILIYYAH DALALIYYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28250/1/10110015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28250/2/10110015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf