@phdthesis{digilib28282, month = {July}, title = {UPAYA BASHAR AL ASSAD DALAM MENANGANI KONFLIK DI SURIAH}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 13370097 UPAYA BASHAR AL ASSAD DALAM MENANGANI KONFLIK DI SURIAH}, year = {2017}, note = {DR. AHMAD YANI ANSHORI, M,AG.}, keywords = {Konflik Suriah, Bashar Al Assad, Timur Tengah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28282/}, abstract = {Musim semi Arab yang terjadi di negara-negara Timur Tengah menjadi awal sejarah panjang terjadinya konflik Suriah. Musim semi yang awalnya hanya berhembus di negara Tunisia, Mesir, dan Libya kemudian menjadi inspirasi bagi masyarakat Suriah yang tidak puas dengan kepemimpinan presidennya untuk sadar dan merubah negerinya. Kesenjangan ekonomi, ketidakadilan, ledakan penduduk, penguasa yang korup, serta penggunaan kekuatan militer untuk melawan rakyat, menjadi pemicu utama ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan Bashar Al Assad yang kemudian menjadi pemicu utama terjadinya demonstrasi di kota-kota di Suriah. Konflik dimulai dari demontrasi kecil di kota Deraa yang dilakukan oleh keluarga korban, kelima belas pelajar sekolah yang menulis grafiti ?rakyat ingin meyingkirkan rezim!?. Konflik yang awalnya hanya menuntut pembebasan terhadap anak-anak yang ditangkap kemudian berubah menjadi penuntutan terhadap hak kebebasan rakyat dan reformasi pemerintahan. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan bashar al assad membawa demonstran dan oposisi pemerintah untuk menuntut mundurnya Bashar Al Assad dari kursi kepemimpinan Suriah. reaksi pemerintah yang berlebihan terhadap para demonstran yaitu menggunakan kekerasan, penembakan dan bahan kimia dalam menghentikan perlawanan menjadi pemicu utama konflik semakin membesar. Konflik tersebut kemudian memunculkan pertanyaan, bagaimana upaya yang dilakukan oleh Bashar Al Assad sebagai salah satu pihak yang berkonflik. Karena konflik tersebut sampai saat ini belum terselesaikan dan justru menjadi semakin rumit. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersumber dari berbagai literatur seperti buku-buku, artikel, internet dan jurnal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data berupa data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Bashar Al Assad dalam menangani konflik di Suriah cenderung menggunakan dua cara yaitu, mengakomodasi (Smoothing) dan memaksa (forcing), yang di tunjukkan melalui kebijakan yang diambilnya, yaitu kebijakan Dalam Negeri dan Luar Negeri. upaya penyelesaian konflik tersebut dilakukan Bashar Al Assad sebagai cara untuk melindungi kepemimpinan dan wilayah kekuasaannya dari oposisi dan pemberontak.} }