%0 Thesis %9 Skripsi %A NUR FAUJA, NIM. 13110069 %B Fakultas Adab dan Ilmu Budaya %D 2017 %F digilib:28326 %I UIN Sunan Kalijaga %K Gharrani Amali, puisi %P 68 %T SHI'R GHARANIY AMALIY LI IBN AL RUMIY (DIRASAH TAHLILIYYAH BINYAWIYYAH) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28326/ %X Dalam penelitian ini peneliti membahas salah satu puisi karya Ibnu Rumi yang berjudul Gharrani Amali. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang penyajiannya sangat mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna. Dengan puisi seorang penyair dapat mengungkapkan ekspresi perasaannya. Keindahan bahasa dan kepadatan makna yang dimiliki puisi terkadang membuat pembaca atau penikmat puisi mengalami kesulitan dalam memahami dan menangkap makna yang terkandung dalam puisi tersebut. Penggunaan kata dalam puisi bukan merupakan kata-kata yang biasa kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Hal ini menyebabkan puisi menjadi lebih susah dimengerti karena ada makna yang harus dibongkar berdasarkan pemikiran penyair. Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:1). Apa saja unsurunsur intrinsik yang terdapat dalam puisi Gharrani Amali karya Ibnu Rumi yang meliputi unsur fisik dan batin, 2). Bagaimanakah hubungan antar unsur yang terdapat dalam puisi Gharrani Amali. Penelitian ini menggunakan teori struktural Ferdinand de Saussure. Yang menjadi pijakan utama analisis ini adalah karya itu sendiri. Adapun pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik kajian kepustakaan (library research). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis secara cermat. Adapun hasil penelitian: dalam puisi ini mengandung unsur-unsur intrinsik yaitu yang mengurai unsur fisik (surface structure) berupa diksi, imajinasi, kata konkret, gaya bahasa, rima, irama, tipografi, dan unsur batin (deep structure) yang berupa tema, rasa, nada dan amanat. Puisi ini menggambarkan keadaan tokoh عبد yang awalnya berada dalam kesesatan akan kesenangan, kemudian ia perlahan menyadarinya. Dari kesadaran itulah muncul perasaan menyesal sehingga membuatnya takut kepada sang Tuhan. Maka penyesalan itu ia lakukan dengan pertaubatan. Adapun kekhasan dalam puisi ini yang paling menonjol yaitu kemampuan penyair dalam menggambarkan perasaan dan suasanan dengan sangat gamblang sehingga kemungkinan pembaca akan dapat berempati dengan segala perasaan tokoh yang dibangun oleh penyair. Dan adapun hubungan antar unsur mulai dari unsur fisik hingga unsur batin menjadikan puisi ini berbobot karena adanya keterpaduan yang saling mendukung, sehingga puisi ini memiliki gaya bahasa yang indah dan bermutu tinggi. %Z Moh. Kanif Anwari, S.Ag., M.Ag.