%0 Thesis %9 Skripsi %A TANTAN QITAL BAROZI, NIM. 09532044 %B Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan %D 2017 %F digilib:28349 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag., %P 104 %T HADIS TENTANG ANJURAN UNTUK MENGHIASI AL-QUR’AN DENGAN SUARA (STUDI MA’ANIL HADIS) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28349/ %X HADIS TENTANG ANJURAN UNTUK MENGHIASI AL-QUR’AN DENGAN SUARA (STUDI MA’ANIL HADIS) Al-Qur’an merupakan kitab suci yang sangat istimewa. Belasan abad sejak diturunkan, hingga kini ia tetap dibaca dan akan selalu dibaca oleh setiap muslim di belahan dunia manapun. Ia ‘menubuh’ dalam setiap kegiatan ibadah, memberikan nuansa yang khas pada bulan Ramadhan, mengiringi acara dan upacara, terlibat dalam ucapan, ungkapan dan menyatu dalam do’a keseharian umat Islam. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, dianjurkan agar dibaca dan dihiasi dengan suara yang merdu sehingga dapat memberikan kesan kepada pembaca dan pendengarnya. Melantunkan ayat suci al-Qur’an dengan menggunakan irama yang merdu adalah seni baca yang tinggi nilainya dalam ajaran agama. Terdapat sebuah hadis yang artinya : “Hiasilah al-Qur’an dengan suaramu” . dalam kajian ini, penulis mencoba mendapatkan pemahaman hadis yang komprehensif dengan menggunakan kajian historis-hermeneutik yang ditawarkan Nurun Najwah. Kajian historis di sini bertujuan untuk mengetahui otentisitas hadis, baik dari aspek sanad maupun matan. Sedangkan kajian hermeneutik difungsikan untuk memahami hadis, baik dari aspek bahasa, historis, korelasi dengan teks-teks lainnya dan untuk mendapatkan ide dasar dari hadis tersebut. Dalam peneilitian ini, penulis menemukan bahwa Islam sangatlah menjunjung tinggi keindahan dan seni. Dalam pembacaan al-Qur’an pun, kita dipersilahkan untuk melantunkannya dengan suara yang merdu. Namun, tentunya bacaan yang merdu tersebut jangan sampai mendobrak hukum-hukum bacaan yang ada. Itulah salah satu ide dasar dari hadis yang sedang penulis kaji. Melihat kondisi masyarakat Indonesia yang plural dan penuh dengan unsur kebudayaan, maka kajian ini diharapkan dapat memberi sedikit wawasan mengenai khazanah keilmuan di bidang seni, khususnya seni membaca al-Qur’an. %Z Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag.,