@phdthesis{digilib28357, month = {May}, title = {PENAFSIRAN MUH{\=A}SABAH DALAM AL-QUR?AN}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 11530082 INA MUTMAINAH}, year = {2017}, note = {Adib Shofia, S.S. M. Hum}, keywords = {Muhasabah, Al-Qur'an}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28357/}, abstract = {Manusia merupakan tempatnya salah dan khilaf, akan tetapi Allah telah menyediakan cara agar manusia bisa melampaui atas kesalahan tersebut. Mu{\d h}{\=a}sabah merupakan salah satu cara agar manusia mengintrospeksi diri atas semua perbuatan yang telah dilakukannya. Sebagai wadah agar ketika waktu penghisaban datang akan memperingan dirinya, sebab dengan mu{\d h}{\=a}sabah dapat memperingan atas apa yang telah dilakukan ketika di dunia. Mu{\d h}{\=a}sabah merupakan kata yang tidak aneh lagi untuk didengar, akan tetapi tak jarang manusia khususnya umat muslim tidak mengetahui tentang hakikatnya mu{\d h}{\=a}sabah yang tertuang dalam al-Qur?an. Apakah mu{\d h}{\=a}sabah dapat membantu ketika di akhirat, ataukah mu{\d h}{\=a}sabah tersebut hanya berupa ketenangan ketika di dunia saja, maka penulis tertarik untuk membahas tentang masalah mu{\d h}{\=a}sabah tersebut dengan mengemukakan ayat-ayat al- Qur?{\=a}n yang berkaitan dengannya. Karya tulis ini ingin menjawab tentang makna mu{\d h}{\=a}sabah di dalam al- Qur?{\=a}n. Apa fungsi mu{\d h}{\=a}sabah yang terkandung dalam ayat-ayat tentang mu{\d h}{\=a}sabah ? jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), yaitu mengumpulkan dan menganalisa isi dari literature-literatur yang berkaitan dengan ayat-ayat tentang penafsiran mu{\d h}{\=a}sabah dalam al- Qur?an. Teknik pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik analisis denskriftif dilakukan dengan mengumpulkan ayat-ayat tentang mu{\d h}{\=a}sabah di dalam al-Qur?an serta data yang berkaitan dengan tema tersebut untuk kemudian diolah dan dianalisa. Sebagai hasil temuan, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari mu{\d h}{\=a}sabah yang dipaparkan dalam al-Qur?an yakni: pertama mu{\d h}{\=a}sabah sebagai bagian dari akhlak mulia, karena merupakan cara terbaik sebelum menghadapi kematian. Kedua mu{\d h}{\=a}sabah sebagai pertanggungjawaban, karena dengan cara ini seseorang akan siap mempertanggungjawabkan atas semua yang telah diperbuat selama di dunia. Ketiga mu{\d h}{\=a}sabah menghadapi pertanyaanpertanyaan. Kempat mu{\d h}{\=a}sabah dilakukan untuk memperingan hisab di akhirat. Kelima keutamaan dan pentingnya mu{\d h}{\=a}sabah. Keenam berfungsi untuk memperbaiki semua aib sebelum terlambat.} }