eprintid: 28367 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 111 dir: disk0/00/02/83/67 datestamp: 2017-11-16 07:51:41 lastmod: 2017-11-16 07:51:41 status_changed: 2017-11-16 07:51:41 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: LU’LU’ CHARIRIN ZUHRIANA, NIM. 11530087 title: SEKS DAN GENDER DALAM AL QUR’AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN AMINA WADUD DALAM BUKU QUR’AN AND WOMEN) ispublished: pub subjects: qh divisions: jur_ial full_text_status: restricted keywords: Sek dan gender, Al-Qur'an note: Dr. Dedi Nurhaidi, M. Ag abstract: Perbedaan secara seks ataupun gender antara laki-laki dan perempuan sering menimbulkan diskriminasi dan kekerasan. Hal tersebut terjadi disebabkan kesalahan dalam memahami konsep seks dan gender serta produk tasfir yang bias gender. Produk tafsir yang bias gender yang dibuat oleh laki-laki untuk melanggengkan kekuasaan patriarki. Ditengah banyaknya para penafsir laki-laki yang bias dalam menafsirkan al Qur’an, Amina Wadud adalah salah satu tokoh tafsir perempuan yang menafsirkan al Qur’an dengan menggunakan perspektif perempuan untuk mengkritik produk tafsir yang bias gender khususnya produk tafsir pada masa penafsiran klasik. Penelitian ini ingin menjawab tentang bagaimanakah seks dan gender dalam konteks penciptaan dan relasi laki-laki dan perempuan menurut Amina Wadud? Dan Bagaimana peran gender dan seks perempuan di ranah publik dalam al Qur’an menurut Amina Wadud? Jenis penelitian ini library research data-data yang akan diteliti terdiri dari data primer dan data sekunder. Data-data primer yang digunakan yaitu buku Women and Qur’an yang sudah diterjemahkan kebahasa Indonesia dengan judul Wanita Di Dalam Al Qur’an dan karya-karya Amina Wadud lainnya. Sedangkan data sekunder terkait dengan pemikiran tokoh tersebut yang merupakan hasil interpretasi orang lain dan terkait dengan tema penelitian ini, yang sekiranya dapat digunakan untuk menganalisis mengenai persoalan seks dan gender. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan: Pertama untuk melihat asal-usul penciptaan perempuan Wadud menyimpulkan bahwa secara seks (biologis) asal-usul laki-laki dan perempuan itu tunggal yang digali dari penggunaan istilah nafs yang terdapat didalam (QS, 4:1) dan (QS, 30:21). Kedua Menurut Wadud hubungan antara laki-laki dan perempuan yang membedakan posisinya adalah ketakwaan, hati dan perbuatannya pendapat tersebut dikuatkan dengan (QS, 4:123). Jika dilihat dari penafsiran Wadud dalam ayat ini maka jangan sampai terjebak keadaan biologis (seks) ataupun gender yang dikonstruk oleh masyarakat tentang posisi laki-laki dan perempuan. yang dibuat oleh mayarakat itu bersifat temporal saja. Terakhir melihat peran perempuan dalam ranah publik Wadud mengambil tiga tokoh perempuan yaitu, Ibu Musa, Maryam dan Bilqis. Kisah Ibu Musa seorang perempuan juga bisa menerima wahyu seperti halnya laki-laki. Maryam adalah temasuk orang soleh, dan kesolehan itu bukan hanya dimiliki laki-laki saja. Kisah Ibu Musa dan Maryam adalah contoh ibu-ibu terhormat. Mengingat posisi ibu seringkali di rendahkan. Kisah terakhir tentang Bilqis menggambarkan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin yang bijaksana dan juga memiliki kecerdasan spiritual. date: 2017-05-29 date_type: published pages: 122 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: LU’LU’ CHARIRIN ZUHRIANA, NIM. 11530087 (2017) SEKS DAN GENDER DALAM AL QUR’AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN AMINA WADUD DALAM BUKU QUR’AN AND WOMEN). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28367/1/11530087_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28367/2/11530087_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf