relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28368/ title: PENAFSIRAN AYAT IMAN DAN ISLAM DALAM KITAB SYARIH AL-IMAN KARYA K.H. AHMAD RIFA’I KALISALAK creator: AHMAD HUDIYATNO, NIM. 12530014 subject: Ilmu Alqur’an dan Tafsir description: Iman dan Islam menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dalam agama Islam, Iman menjadi hal yang sangat fundamental. Serta berkaitan dengan esensi dan eksistensi sebuah agama. Sedangkan Amal menjadi bukti keislaman setelah adanya penyerahan diri dan pengakuan terhadap Allah swt. Salah satu tokoh Indonesia yang turut memperbincangkan masalah Iman dan Islam adalah K.H Ahmad Rifa’i Kalisalak (1786-1870 M.) dalam kitab Syarih al-iman. Menurutnya Iman hanyalah al-tasdiq yaitu pembenaran dalam hati terhadap apa yang dibawa oleh Rasulullah. Untuk mendapatkan sahnya Iman maka diperlukan adanya at-Taslim dan al-Inqiyad yaitu menerima dengan sepenuh hati, tunduk dan mengikuti syariat yang ada. Kemudian ketika dihadapkan dengan hukum duniawi, maka perlu adanya ungkapan verbal Iqrar bi al-Lisan yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, sehingga orang yang sudah ber Iqrar wajib menjalankan syariat yang ada meskipun itu memberatkan baginya. Untuk mengetahui konsep keimanan dan penafsiran yang diusung oleh K.H Ahmad Rifa’i dalam kitab Syarih al-iman, langkah yang dilakukan penulis adalah mengkaji naskah Syarih al-iman dari aspek kajian isi (Dirasah) menggunakan pendekatan conten analisis, (studi Internal teks) yaitu upaya menganalisa isi suatu teks yang mencakup klasifikasi, menentukan suatu kriteria dan membuat prediksi kandungan suatu teks. Setelah melakukan analisa, penulis menyimpulkan bahwa konsep Iman dan Islam K.H Ahmad Rifa’i masih mengikuti pendapat ulama sebelumnya. Namun dalam konsep Iman dan Islamnya terdapat pembaharuan makna. Orang yang hatinya al-tasdiq sudah dikatakan beriman menurut pandangan Allah semata. Ketika akan melakukan Amal, maka perlu adanya ungkapan verbal yaitu mengucapkan kalimat syahadat. Amal hanya sebagai penghubung Iman dan Islam. Orang yang meninggalkan perintah tidak serta merta dihukumi kafir atau batal Imannya, melainkan berkurang. Berkurang karena kemaksiatan dan bertambah karena ketaatan. Esensi Iman hanyalah altas diq sedangkan rukun Islam hanyalah mengucapkan kalimat syahadat saja. Batalnya Iman seseorang karena melakukan dosa-dosa besar yang menjadikan kufur. Lebih khusus lagi adalah ragu dan benci terhadap sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah SAW. date: 2017-06-05 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28368/1/12530014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28368/2/12530014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: AHMAD HUDIYATNO, NIM. 12530014 (2017) PENAFSIRAN AYAT IMAN DAN ISLAM DALAM KITAB SYARIH AL-IMAN KARYA K.H. AHMAD RIFA’I KALISALAK. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.