TY - THES N1 - Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag. ID - digilib28369 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28369/ A1 - MOH PANDU AGUNG SAPUTRO, NIM. 12530041 Y1 - 2017/05/30/ N2 - Dewasa ini, kitab suci tidak hanya berhenti pada ?penghambaan literal? para penganutnya sebagai kitab yang dipercaya sebagai manifestasi kalam Tuhan tersebut. Sejarah mencatat, telah banyak kritik yang dilontarkan oleh para agamawan hingga akademisi terhadap berbagai kitab suci yang ada. Melihat kondisi seperti ini, al-Qur?an sebagai petunjuk dan sumber rujukan utama bagi umat Islam menjadi menarik untuk dikaji. Telah banyak kalangan yang menunjukkan ketertarikannya dalam mengkaji al-Qur?an dan memutuskan concern di bidang keilmuan tersebut. Bahkan beberapa di antaranya telah membuat lembagalembaga yang menaungi segala macam kegiatan terkait pengkajian al-Qur?an. Para pengkaji dan peneliti al-Qur?an tidak hanya muncul dari kubu internal kaum Muslim sendiri, melainkah juga banyak dari kelompok non-Muslim. Pasca pecahnya Perang Salib yang melibatkan kelompok Islam dan Kristen, transfer pengetahuan dari belahan dunia Timur ke Barat tidak bisa terbendung lagi. Masyarakat Barat mulai berbondong-bondong tertarik untuk mengkaji segala hal yang berkaitan dengan dunia ketimuran, atau yang biasa disebut sebagai ?orientalisme?. Dalam hal ini kemudian posisi al-Qur?an menjadi salah satu peran sentral pengkajian, mengingat al-Qur?an merupakan kitab suci agama Islam, yakni agama yang memiliki basis penganut terbesar di belahan dunia Timur. Dalam skripsi ini, penulis mengangkat salah satu pemikiran tokoh orientalis yang tidak asing lagi dalam khazanah kajian al-Qur?an, yakni Richard Bell. Bell merumuskan konsep turunnya al-Qur?an secara kronologis, serta kaitannya pada penyusunan ayat-ayat yang terhimpun dalam suatu surat. Sebelumnya, terdapat nama Theodor Noldeke yang menjadi pencetus konsep serupa. Namun kemudian banyak kritik yang dilontarkan oleh akademisi setelahnya terkait konsepnya tersebut. Dalam menjabarkan pemikiran Bell, penulis berlandaskan pada karya monumentalnya, yaitu The Qur?an: Translated with a Critical Rearrangement of the Surahs, yang sekaligus menjadi rujukan utama bagi penulis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis-kritis untuk mengkaji semua literatur yang berkaitan dengan kajian kronologi al-Qur?an dan pemikiran Richard Bell. Penulis juga memaparkan pengaruh gagasan Bell serta kritik dan komentar para akademisi lain terhadapnya. Penulis menemukan kesimpulan bahwa konsep kronologi al-Qur?an Bell cukup berbeda dengan para sarjana lainnya, baik Muslim maupun Barat. Jika pada umumnya para sarjana mengklasifikasikan penanggalan al-Qur?an dalam bentuk surah-surah secara kronologis, Bell mengklasifikasikan penanggalannya terhadap al-Qur?an yaitu dalam bentuk unit-unit wahyu yang lebih kecil. Selain itu, Bell juga menambahkan keterangan-keterangan adanya revisi pada unit-unit wahyu tertentu yang diduga dilakukan oleh nabi sendiri. Pada akhirnya, hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangsih dalam khazanah keilmuan Islam, khususnya ilmu al-Qur?an. Selain itu, dengan hadirnya penelitian ini, diharapkan mampu menjadi antitesis dari berbagai teori tentang PB - UIN Sunan Kalijaga KW - Kronologi Al-Qur'an KW - Richard Bell M1 - skripsi TI - KONSEP KRONOLOGI AL-QUR?AN MENURUT RICHARD BELL AV - restricted EP - 118 ER -