TY - THES N1 - Dr. KH. Abdul Mustaqim ID - digilib28374 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28374/ A1 - KHAIRUL FATIH, NIM. 12531160 Y1 - 2017/07/27/ N2 - Islam sebagai agama yang paripurna telah mengajarkan cara hidup yang ideal dan praktis. Kesempurnaan Islam secara universal dapat diketahui melalui ajarannya yang termaktub dalam al-Qur?an dan sunnah. Di dalamnya telah diajarkan berbagai perkara mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia, maupun hubungan manusia yang hubungan manusia dengan Allah. Dari berbagai hal yang banyak disinggung di dalam ayat-ayat al-Qur?an terkait hubungan manusia dengan Allah, termasuk di antaranya adalah perihal mengenai pahala. Namun, hal yang menarik adalah bahwa ternyata terdapat setidaknya dua varian kata yang berbeda dalam al- Qur?an yang sama-sama diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai pahala. Kata yang dimaksud adalah kata ajr dan kata ?aw?b. Sebagaimana diketahui, ulama berpandangan bahwasanya bilamana terdapat dua kata? atau lebih?yang menunjukkan satu makna yang sama, maka kedua kata tersebut dapat dijelaskan sebagai dua kata yang saling bersinonim (mutar?dif). Akan tetapi, gagasan tentang keberadaan sinonimitas dalam kosa kata bahasa Arab sebenarnya tidak terlepas dari pertentangan ulama. Beberapa ulama belakangan telah berupaya menjelaskan sisi-sisi perbedaan yang tersembunyi di balik berbagai kosakata bahasa Arab yang tadinya dianggap murni semakna, termasuk dengan cara mengamati bagaimana kekhasan penggunaannya dalam al-Quran. Berangkat dari ketertarikan penulis terhadap hal tersebut, dalam penelitian ini penulis mencoba berupaya menelisik lebih lanjut tentang bagaimana pemaknaan masing-masing term ajr dan ?aw?b dalam bahasa Arab, bagaimana keduanya digunakan dalam al-Qur?an, serta apa saja saja persamaan dan perbedaan di antara keduanya. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analitis deskriptif, yaitu dengan menjabarkan data-data yang berkaitan dengan tema penelitian, baik yang bersumber langsung dari al-Qur?an, kamus dan literatur kebahasaan, maupun dari kitab-kitab tafsir serta sumber lain yang berkaitan, dengan disertai analisa dan interpretasi terhadap data-data tersebut. Adapun kesimpulan yang dihasilkan penulis dari penelitian ini adalah bahwasanya benar adanya jika pemaknaan kata ajr dan ?aw?b dalam bahasa Arab pada dasarnya sama-sama merujuk pada pahala, upah, ganjaran, timbal balik suatu perbuatan/pekerjaan. Hanya saja, keduanya berbeda dalam beberapa hal, di antaranya: kata ajr hanya digunakan dalam konteks di mana terdapat suatu akad (transaksi) atau yang serupa. Abu Hil?l al-?Askari berpendapat, salah satu perbedaan kata ajr dan ?aw?b adalah bahwasanya kata ?aw?b tidak dapat digunakan untuk menggantikan kata ujrah (istilah yang digunakan untuk menggambarkan nilai terendah dalam suatu transaksi) sebagamana kata ajr. Sedangkan dalam kata ??ba, ditinjau dari makna dasar kata kerjanya (??ba, ?kembali?), tersimpan gagasan bahwasanya balasan dari sesuatu pada hakikatnya tak lain adalah merupakan sesuatu itu sendiri?yang ?kembali?. Ab? Hilal berpendapat bahwa kata ?aw?b hanya dapat digunakan untuk menggambarkan balasan atas perbuatan yang telah diperbuat, tidak sebagaimana kata ajr yang dapat juga digunakan untuk balasan atas sesuatu yang belum diperbuat. Adapun di dalam al-Qur?an, kata ajr tidak digunakan di luar konteks balasan atas ketaatan, berbeda dengan kata ?aw?b yang dapat dijumpai derivasinya (ma??bah dan ?uwwiba) di mana ia digunakan untuk menggambarkan balasan atas ketidakpatuhan pada perintah Allah. Kata ajr dalam al-Qur?an juga digunakan secara khas dikuti dengan beberapa kata sifat, seperti ?a??m, kar?m, kab?r, hasan dan ghairu mamn?n, yang dalam beberapa sumber ditafsirkan maknanya sebagai surga. PB - UIN Sunan Kalijaga KW - Pahala KW - Al-Qur'an M1 - skripsi TI - PAHALA DALAM AL-QUR?AN AV - restricted EP - 96 ER -