eprintid: 28403 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 111 dir: disk0/00/02/84/03 datestamp: 2017-11-21 01:57:26 lastmod: 2017-11-21 01:57:26 status_changed: 2017-11-21 01:57:26 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MUHAMMAD HASAN ZAKKI, NIM. 13530101 title: PENAFSIRAN AULIYĀ’ DALAM AL-QUR’ĀN MENURUT IBN JARĪR AL-ṬABARĪ ispublished: pub subjects: iath divisions: jur_ial full_text_status: restricted keywords: Auliyā’, al- Ṭabarῑ, Jāmi’ Al-Bayān fi Tafsῑr al-Qur’ān note: Dr. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag. M.Ag abstract: Pembicaran mengenai kata Auliyā’ banyak pertanyaan yang kemudian muncul seputar kata ini, karena selama ini kata Auliyā’ seolah-olah belum memberikan jawaban yang pasti mengenai berbagai macam pertanyaan, penelitian ini bertujuan menggali lebih jauh soal bagaimana pemaknaan Auliyā’ dalam al- Qur’an perspektif al- Ṭabarῑ. Kenyataan bahwa Auliyā’sampai hari ini belum kunjung menemukan bentuknya yang pasti hal ini merupakan salah satu alasan mengapa demikian. Selain itu, di wilayah lain, al- Ṭabarῑ rupanya memiliki pemaknaan yang berbeda dari yang lain. Problem yang mendasar dari penelitian ini dikarenan perbedaan pemaknaan dalam kata Auliyā’. Penelitian ini bersifat kepustakaan (Library research) yang didasarkan pada tafsir Jāmi’ Al-Bayān fi Tafsῑr al-Qur’ān karya Ibn Jarῑr al-Ṭabarῑ sebagai sumber data primer, dan buku-buku lain yang mendukung dan terkait dengan pembahasan sebagai sumber sekunder. Dengan didasarkan pada metode tafsir maudhu’i, yakni dengan cara menghimpun ayat-ayat al-Qur’ān yang memiliki maksud yang sama dan membahas satu topik masalah kemudian menganalisanya dari berbagai aspek. Berdasarkan deskripsi permasalahan diatas, menjadi menarik untuk mencermati dan meneliti kata Auliyā’ dalam al-Qur’ān lebih lanjut. Bagaimanakah hakikat, langkah cara dan fungsi al-Ṭabarῑ terhadap kata Auliyā’? Kata Auliyā’secara umum merupakan bentuk jamak dari kata waliy, kata ini terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf wauw, lām dan yā’ yang makna dasarnya adalah dekat, melalui hal tersebut kemudian berkembang maknamakna baru, Penyebutan kata Auliyā’ dalam al-Qur’ān seringkali disebutkan bersamaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan peperangan dan lain-lain. Kata Auliyā’ di dalam al-Qur’ān disebutkan sebanyak 42 kali pada 40 ayat dalam 23 surat. Tafsir al-Ṭabarῑ menguraikan kata-kata dalam terminologi dalam bahasa Arab disertai dengan struktur linguistiknya, sehingga pemikirannya murni mengambil dari pendapat sahabat dan para tabi’in. Bentuk dari kata Auliyā’ dalam penafsiran al- Ṭabarῑ ada 5 macam antara lain: Pelindung (pemimpin), Teman Setia, Penolong, Wali, Sembah-sembahan. Dalam hal ini dikategorikan menjadi Tiga term tentang Hakikat, langkah efektif dan fungsi Auliyā’. date: 2017-06-22 date_type: published pages: 125 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: MUHAMMAD HASAN ZAKKI, NIM. 13530101 (2017) PENAFSIRAN AULIYĀ’ DALAM AL-QUR’ĀN MENURUT IBN JARĪR AL-ṬABARĪ. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28403/1/13530101_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28403/2/13530101_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf