eprintid: 28483 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/02/84/83 datestamp: 2017-11-29 08:45:28 lastmod: 2017-11-29 08:45:28 status_changed: 2017-11-29 08:45:28 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: FIRMANSYAH AL HABSY, NIM: 13350090 title: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP POSISI PEREMPUAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS (PRAKTIK KEWARISAN ADAT DI MASYARAKAT MUSLIM DESA SIRU, KECAMATAN LEMBOR, KABUPATEN MANGGARAI BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR) ispublished: pub subjects: war_isl divisions: jur_aas full_text_status: restricted keywords: Waris, kewarisan note: PROF. DR. H. KHOIRUDDIN NASUTION, MA abstract: Ayat Al-Qur’an mengatur hukum waris dengan jelas dan terperinci. Hal ini dapat dimengerti sebab masalah kewarisan pasti dialami oleh setiap orang. Dalam sistem kewarisan Islam, anak laki-laki dan perempuan sama-sama berkedudukan sebagai ahli waris. Tetapi dalam praktiknya, masih banyak masyarakat Muslim membagi harta waris belum menggunakan ketentuan yang telah digariskan secara rinci dalam Al-Qur’an. Hal ini seperti yang terjadi pada masyarakat Muslim Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tengara Timur. Dalam pembagian harta warisan masyarakat Muslim Desa Siru, jika pewaris meninggalkan anak laki-laki dan perempuan maka yang mendapat harta waris adalah anak laki-laki saja, sedangkan anak perempuan tidak mendapatkan harta warisan dari orang tuanya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menyebabkan anak perempuan tidak mendapatkan harta waris jika bersama anak laki-laki dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pembagian harta waris berdasarkan adat kebiasaan di masyarakat Muslim Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Tenggara Timur. Untuk mengetahui bagaimana praktik kewarisan yang terjadi di masyarakat Muslim Siru, penulis melakukan penelitian dengan jenis penelitian lapangan dan metode pengumpulan data berupa wawancara dengan tokoh adat, perangkat desa, tokoh agama, pewaris, ahli waris dan ditunjang dengan buku-buku yang membahas hal yang terkait dengan penelitian. Sifat penelitian ini adalah preskriptif-analitik, hasil penelitian dijelaskan dan dianalisis menggunakan pendekatan normatif dan teori ‘urf. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa praktik pembagian warisan pada masyarakat Muslim Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang hanya menjadikan anak laki-laki sebagai ahli waris sedangkan anak perempuan tidak diberikan hak warisnya jika bersama anak laki-laki disebabkan oleh beberapa faktor, pertama, faktor membayar uang belis atau paca dari pihak laki-laki ke pihak perempuan, kedua, adanya pandangan hidup ata one dan ata pe’ang (anak laki-laki dianggap orang dalam sedangkan anak perempuan dianggap orang luar), ketiga, masyarakat Muslim Siru belum memahami secara menyeluruh hukum waris Islam. Jika ditinjau dengan hukum Islam praktik tersebut tidak sesuai dengan hukum Islam. Maka dapat dikatakan praktik tersebut adalah adat yang tidak baik (‘urf fasid). date: 2017-08-07 date_type: published pages: 151 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Syari'ah dan Hukum thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: FIRMANSYAH AL HABSY, NIM: 13350090 (2017) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP POSISI PEREMPUAN DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS (PRAKTIK KEWARISAN ADAT DI MASYARAKAT MUSLIM DESA SIRU, KECAMATAN LEMBOR, KABUPATEN MANGGARAI BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28483/1/13350090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28483/2/13350090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf