TY - THES N1 - Dr. Munawar Ahmad, S.S M.Si. ID - digilib28676 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28676/ A1 - NAILU ALFIN ROHMATULLAH, NIM. 12540060 Y1 - 2017/05/30/ N2 - Manusia adalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh tuhan yang berbeda dengan makhluk lain dengan diberikannya akal pikiran dapat dipakai untuk memikirkan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Berdasarkan hal tersebut, manusia memiliki perbedaan dari unsur nurture dan culture. Hal tersebut menjadi pemicu adanya kaemajemukan dalam kehidupan bermasyarakat. Film tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan si sekitarnya. Film dapat merefleksikan kehidupan masyarakat, dan masyarakat dapat diberdayakan melalui film yang mengangkat tema kehidupan masyarakat tersebut. Termasuk film "Tuhan di Atas Lift", film ini mengangkat tema kemajemukan dalam masyarakat yang sampai hari ini masih hangat diperbincangkan, khususnya di Indonesia yang sarat akan kemajemukan. Hal inilah yang menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini berusaha mengungkapkan, bagaimana pesan sebenarnya sang kreator dari film "Tuhan di Atas Lift" merepresentasikan spirit agama menjadi fondasi masyakat majemuk di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah analisis isi kritis dengan pendekatan kualitatif pada Spirit Agama Sebagai Pembentuk Fondasi Masyarakat Majemuk dalam Film "Tuhan di Atas Lift" dengan menggunakan analisis Pesan Hermeneutika Schleiermacher, Penulis bermaksud mengetahui pesan-pesan nilai spirit agama yang disampaikan Sutradara dengan melihat pada bahasa dan psikologis dari tingkah laku dan dialog pemain dalam sebuah adegan (scene) dan juga latar belakang sutradara. Teori yang digunakan adalah Teori Motif dan Tindakan Sosial dari Max Weber. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam film "Tuhan di Atas Lift" terdapat nilai-nilai positif dari bentuk spirit agama yang digunakan sebagai fondasi dalam masyarakat majemuk. Nilai inklusif untuk mau menolong dan bekerja sama antara pemeluk agama lain dan sadar akan adanya perbedaan, nilai toleransi (saling menghargai) atar pemeluk agama, nilai persamaan dan persaudaraan antara umat beragama, nilai bijaksana dalam memandang perbedaan dan husn al-dhan (berprasangka baik) terhadap pemeluk agama lain. Secara umum, spirit agama dapat digunakan sebagai pembentuk fondasi dalam masyarakat majemuk dalam film pendek berjudul " Tuhan di Atas Lift". PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Film tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan M1 - skripsi TI - SPIRIT AGAMA SEBAGAI PEMBENTUK FONDASI MASYARAKAT MAJEMUK DALAM FILM TUHAN DI ATAS LIFT AV - restricted ER -