%A NIM. 13540059 HASNI SUPRIHATIN %O Dr. Phil Al Makin, M.A. %T PEMERTAHANAN TRANSPORTASI TRADISIONAL DI ERA MODERN (TINJAUAN IDENTITAS SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS BECAK KAYUH DI MALIOBORO, YOGYAKART ) %X Modernisasi bisa diartikan sebagai suatu proses perubahan cara hidup yang tradisional menuju cara baru yang lebih maju. Perkembangan ini jelas terlihat terutama di bidang transportasi. Alat transportasi yang dulu menggunakan tenaga manusia, hewan dan alam, kini telah beralih menggunakan tenaga mesin. Modernisasi tidak hanya memberikan dampak positif, akan tetapi juga memberikan dampak negatif, kususnya berdampak negatif terhadap alat transportasi tradisional seperti becak kayuh. Meskipun semakin hari peminat becak kayuh berkurang, namun ada di sebagian daerah yang tetap mempertahankan alat transportasi tradisional satu ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan interview atau komunikasi langsung dengan komunitas becak kayuh di Malioboro, Yogyakarta. Pengamataan langsung yang dilakukan kepada komunitas becak kayuh sehingga dapat ditulis secara rinci atau narasi. Pengumpulaan data dilakukan melalui studi lapangan dan studi pustaka. Adapun analisis beserta penyimpulannya menggunakan metode kualitatif, sehingga mengandalkan dan menekankan pada komprehensif dari sumber-sumber yang ditemukan. Teknik pengolahan data menggunakan analisis dengan dua teori, yakni teori modernisasi dan identitas sosial. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa dampak modernisasi terhadap keberadaan becak kayuh adalah berkurangnya jumlah penumpang, semakin sedikitnya orang yang memanfaatkan becak kayuh untuk mengangkut barang, para langganan becak kayuh pun telah banyak yang beralih menggunakan transportasi modern, jarak tempuh penarikan becak kayuh pun semakin hari semakin sempit dan dari segi peghasilanpun juga ikut berkurang. Seperti yang diungkapkan Anthony Giddens, modernisasi merupakan kebudayaan resiko. Resiko melekat pada pola kelas, kekayaan bertumpuk di puncak, risiko di dasarnya. Hasil selanjutnya, Menurut Anthony Giddens, identitas tercipta dari kemampuan untuk mempertahankan narasi perihal diri. Anthony Giddens mendefinisikan dunia modern sebagai refleksif, diri menjadi suatu proyek refleksif. Yakni, diri menjadi sesuatu untuk direflesikan, diubah, bahkan dicetak. Setelah dianalisis menggunakan teori identitas sosial sebelas dari lima belas tukang becak kayuh ingin beralih menggunakan becak motor dan sisanya ingin bertahan dengan becak kayuh dengan alasan ingin melestarikan kebudayaan. Namun dari hasil penelitian dapat dianalisis bahwasannya faktor tukang becak tetap mempertahankan transportasi tradisional, yaitu: faktor peraturan pemerintah daerah, faktor daya tarik wisata, faktor kurangnya kelengkapan atau atribut pendukung, faktor ketakutan, faktor ekonomi, faktor skill atau ketrampilan dan faktor teknologi. %K modernisasi, transportasi tradisional, identitas sosial. %D 2017 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib28680