@phdthesis{digilib28710, month = {May}, title = {PENGGUNAAN CAMPURAN METANOL-ETANOL PADA REAKSI RANSESTERIFIKASI DALAM PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH (WASTE COOKING OIL) DENGAN MENGGUNAKAN KOH SEBAGAI KATALIS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 12630043 LAILA NURUL ULFA MURTADLO}, year = {2017}, note = {Pedy Artsanti, M.Sc.,}, keywords = {minyak jelantah, transesterifikasi, campuran metanol-etanol, Katalis Homogen, KOH, biodiesel}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28710/}, abstract = {Telah dilakukan penelitian penggunaan campuran metanol-etanol pada reaksi transesterifikasi dalam sintesis biodiesel dari minyak jelantah (waste cooking oil) dengan penambahan katalis KOH. Metodologi penelitian meliputi; preparasi sampel, transesterifikasi, pemurnian biodiesel dan karakterisasi biodiesel. Proses transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan fase organik dengan alkohol (1:9), alkohol (metanol:etanol) 9:0, 7:2 dan 5:4 dan katalis KOH dengan variasi 0,75\%, 0,80\%, dan 0,85\% berat reaktan total. Proses transesterifikasi dilakukan pada temperatur 65 oC. Metil ester hasil reaksi transesterifikasi dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer inframerah, GC-MS, dan uji sifat fisik kimianya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel hasil reaksi transesterifikasi dengan variasi campuran metanol-etanol tidak berpengaruh signifikan (P0.05) terhadap randemen biodiesel dan variasi katalis KOH berpengaruh signifikan (P0,05) terhadap randemen biodiesel. Randemen optimum diperoleh pada campuran metanol-etanol 7:2 KOH 0,80\% sebesar 92,0672\%. Hasil spektra inframerah menunjukkan adanya serapan gugus fungsi ester. Berdasarkan hasil data GC-MS kandungan senyawa metil ester adalah metil miristat, metil palmitat (34,18\%), metil linoleat (11,17\%), metil oleat (46,60\%), metil stearat (5,46\%), metil arakhidat (1,28\%). Berdasarkan analisis two way anova menunjukkan bahwa variasi rasio mol metanol-etanol berpengaruh signifikan (P0.05) terhadap kadar air, namun tidak berpengaruh signifikan (P0.05) terhadap angka asam dan angka penyabunan. Variasi konsentrasi katalis KOH berpengaruh signifikan (P0.05) terhadap kadar air dan angka penyabunan, namun tidak berpengaruh signifikan (P0.5) terhadap angka asam. Adapun hasil uji sifat fisis dari biodiesel meliputi densitas, viskositas, bilangan asam, kadar air, bilangan iod, angka penyabunan, angka setana dan flash point secara berturut 0,8788 g/cm3, 4,461 cSt, 0,34 g NaOH/g biodiesel, 0,4367 \%berat, 64,70 gI2/g biodiesel, 96,9814 g KOH/g biodiesel, 86,0803, dan flas point sebesar 135 oC.} }