<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA)"^^ . "Kesenian sejatinya tidak bisa lepas dari masyarakat, dan menjadi suatu\r\nbagian yang penting dari suatu kebudayaan, karena kesenian adalah ungkapan\r\nkreatifitas dari masyarakat yang menciptakan kebudayaan. Dalam menghadapi\r\nrangsangan tersebut, seorang seniman mungkin bisa juga hadir sebagai pengkritik\r\nmasyarakat atau memberikan pandangan baru. Seorang seniman memiliki\r\nkebebasan untuk memainkan kedua peran tersebut. Tak ayal, ada beberapa\r\nseniman yang memasuki ranah perpolitikan untuk memainkan kedua peran\r\ntersebut. Hal tersebut dalam sejarah negara Indonesia kerap menimbulkan konflik.\r\nKekuasaan yang dijalankan Orde Baru misalnya, selalu membatasi ruang gerak\r\npara seniman dalam mempertunjukkan karyanya, seperti pelukis Djoko Pekik.\r\nOrde Baru menjadi momok menakutkan lantaran pembatasan gerak oleh\r\npemerintahan militernya. Pasca Orde Baru runtuh, Djoko baru mengadakan\r\npameran pertamanya di Indonesia. Dalam pameran tersebut, lukisan Djoko Pekik\r\nyang berjudul Indonesia 1998 Berburu Celeng menjadi perbincangan karena\r\nterjual dengan harga mahal. Oleh sebab itu, penyusun merasa tertarik untuk\r\nmeneliti lukisan tersebut, mulai dari latar belakang sampai bentuk kritik sosialnya.\r\nUntuk mendukung penelitian tersebut, penyusunan menggunakan metode\r\npenelitian lapangan dengan sumber data berasal pokok dalam pemikiran Djoko\r\nPekik dan data-data berbentuk buku, jurnal, artikel, dll. Teknik pengumpulan data\r\nyang akan penulis gunakan dalam penelitian ini ialah melalui tiga macam:\r\nwawancara secara langsung dengan pelukis, observasi lokasi dan hal-hal yang\r\nberkaitan dengan lukisan Indonesia 1998 Berburu Celeng, serta dokumentasi dari\r\ndata-data yang bersumber dari surat kabar, jurnal, artikel, kliping, foto-foto dan\r\nyang lainnya. Teknik pengolahan data menggunakan cara deskriptif, interpretasi,\r\nhermeneutika, maupun kesinambungan historis agar mempunyai relevansi dengan\r\nbahan kajian.\r\nHasil penelitian tentang lukisan Indonesia 1998 Berburu Celeng\r\nmenyebutkan bahwa: latar belakang lukisan Indonesia 1998 Berburu Celeng tidak\r\nbisa dilepaskan dari latar belakang Djoko Pekik yang pernah berkesenian di\r\nSanggar Bumi Tarung yang berafiliasi dengan Lekra. Ia sempat dipenjara, disiksa\r\ndan dilarang berkesenian. Kenangan pahit itu menjadi keresahan dalam hidupnya.\r\nTerlihat jelas dalam lukisan Indonesia 1998 Berburu Celeng yang dipamerkan\r\npasca runtuhnya rezim Orde Baru. Kehadiran tema celeng, berawal dari\r\nkegelisahan pelukis selama menyandang sebutan eks-tapol. Celeng adalah\r\numpatan yang sering keluar dari mulut pelukis. Jauh sebelum pelukis\r\nmenggambarkan celeng, sudah lama ia ingin menggambarkan keserakahan raja\r\nangkara murka dengan simbolisasi celeng. Lantas, soal sepotong bambu yang\r\ndigunakan untuk mengangkat celeng bermakna kesatuan rakyat. Bila rakyat\r\nbersatu, –seperti dalam lukisan yang digambarkan dengan lautan manusia, penari\r\ntopeng, ledhek, teknokrat, intelektual berkacamata, dan dua orang jelata yang\r\nmemanggul celeng- penguasa angkara murka maupun kroni-kroninya –yang\r\ndisimbolisasikan dengan jalan layang dan gedung- tidak akan berdaya.\r\n\r\nSelain simbolisasi dalam bentuk kebendaan, dalam lukisan Indonesia 1998\r\nBerburu Celeng pun terdapat makna warna. Sebagian besar warna pokoknya\r\nhitam dan coklat. Warna hitam menggambarkan sosok pemimpin otoriter dengan\r\nkekuatannya yang menakutkan dan dipenuhi dengan sifat angkara murka.\r\nSekaligus pesan terhadap masyarakat tentang sifat angkara murka yang bisa\r\nmuncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Warna coklat yang terdapat\r\ndalam gambar kerumunan manusia diasosiasikan dengan sifat kegembiraan dan\r\nkesederhanaan masyarakat. Mereka gembira atas pergulatan melawan penindasan\r\ndan kesewenang-wenangan. Namun di sisi lain warna coklat juga memiliki makna\r\ngugur. Jika dikaitkan dengan realitanya di balik rasa kegembiraan, masyarakat\r\nmuram, khawatir dan skeptis pada harapan yang dicita-citakan itu benar-benar\r\nnyata atau tidak.\r\nKata kunci: Seni, kritik sosial, politik, Berburu Celeng."^^ . "2017-07-25" . . . . "UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . "Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . . . . . . . "NIM: 12510064"^^ . "DEFRI ROKHIMAWAN"^^ . "NIM: 12510064 DEFRI ROKHIMAWAN"^^ . . . . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Text)"^^ . . . . . "12510064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf"^^ . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Text)"^^ . . . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . . "KRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998\r\nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK\r\n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA) (Other)"^^ . . . . . "HTML Summary of #28734 \n\nKRITIK SOSIAL DALAM LUKISAN INDONESIA 1998 \nBERBURU CELENG KARYA DJOKO PEKIK \n(PERSPEKTIF HERMENEUTIKA)\n\n" . "text/html" . . . "Aqidah Filsafat"@en . .