%0 Thesis %9 Skripsi %A RANI NISA FADZILA, NIM. 13250065 %B Fakultas Dakwah dan Komunikasi %D 2017 %F digilib:28868 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Resiliensi, Pekerja anak %P 134 %T RESILIENSI PEKERJA ANAK DI PERKEBUNAN TEMBAKAU (STUDI KASUS DI DESA PETARANGAN, KLEDUNG,TEMANGGUNG) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28868/ %X Indonesia merupakan produsen tembakau terbesar kelima sedunia Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah penghasil tembakau terbanyak di Indonesia. Perkebunan tembakau merupakan perkebunan yang memerlukan banyak tenaga kerja dari proses penanaman sampai proses pengolahan. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan terdapat pekerja anak di Indonesia yang berada di sektor perkebunan tembakau. Harus bekerja dan bersekolah tentu bukanlah hal yang mudah bagi pekerja anak, begitu banyak resiko yang akan dialaminya, sehingga ia membutuhkn resiliensi agar mampu bertahan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan masalah yang dihadapi pekerja anak di Desa Petarangan, Kledung, Temangung. Mendiskripsikan resiliensi pekerja anak di Desa Petarangan, Kledung, Temanggung. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulaan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dengan jumlah informan tiga orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Secara umum, ketiga informan mengalami dampak secara biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang mengganggu proses tumbuh kembang informan 2. Ketiga informan juga memiliki pencapaian resiliensi yang baik yang berasal dari budaya tempat tinggal informan. Serta ke tiga informan sudah memiliki ke tiga faktor resiliensi yaitu I Have dukungan dari keluarga, lingkungan dan layanan pemerintah I Am adanya kepercayaan diri, bangga akan diri sendiri dan menyanyai dan peduli terhadap orang lain dan I Can dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain. Dan ketiga informan sudah memiliki ketujuh aspek resiliensi yaitu regulasi emosi, impuls control, optimism, causal analysis, empati, self-efficacy dan reaching out. Namun jika dilihat dari tujuh karakteristik resiliensi ketiga informan belum mempunyai insight yaitu ketiga informan belum sadar bahwa mereka sebagai anak mempunyai hak-hak yang harus dipenuhi dan belum sadar bahwa anak sesungguhnya tidak boleh bekerja di waktu yang lama dan di tempat yang berbahaya. %Z Lathiful Khuluq