@phdthesis{digilib28902, month = {August}, title = {STUDI KOMPARATIF TENTANG IMPLEMENTASI METODE BCM (BERMAIN, CERITA DAN MENYANYI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI 3 SEKOLAH : TK ABA NITIKAN, RA MU?ADZ BIN JABAL KOTAGEDE, DAN TK MASYITHOH MALANGAN, KOTA YOGYAKARTA}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM. 1420411063 PERMANA OCTOFREZI, SPDI}, year = {2017}, note = {Dr. Hj. Siti Fatonah, M.Pd.,}, keywords = {Metodew BCM, pembelajaran PAI, SD Nitikan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28902/}, abstract = {Metode pembelajaran yang menarik sangat diperlukan dalam pembelajaran di setiap jenjang pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Pendidikan dasar dimulai dari pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak. Dari setiap jenis metode pendidikan anak yang paling layak dan umum digunakan adalah metode bermain, cerita, dan menyanyi yang mudah dikenal dengan istilah ?BCM?. Pada metode ini dibutuhkan keahlian dan kreatifitas guru daalam menyampaikan materi dan mengelola kelas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi metode BCM (bermain, cerita, menyanyi) di TK Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) Nitikan, RA Mu?adz bin Jabal Kotagede, dan TK Masyithoh Malangan Yogyakarta, bagaimana persamaan dan perbedaan dalam implementasi metode BCM antara tiga sekolah tersebut, serta capaian di masing-masing sekolah. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat kualitatif dengan mengamati, dan observasi bagaimana implementasi metode BCM (bermain, cerita, menyanyi) di TK Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) Nitikan, RA Mu?adz bin Jabal Kotagede, dan TK Masyithoh Malangan Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Pertama, implementasi metode BCM (bermain, cerita, menyanyi) di TK Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) Nitikan, RA Mu?adz bin Jabal Kotagede, dan TK Masyithoh Malangan Yogyakarta sudah menerapkan ketiga metode tersebut dan berkaitan antara satu sama yang lain. Kedua, Persamaan dapat dilihat dalam hal Aspek pengembangan dan muatan materi, Sedangkan perbedaan terletak pada kurikulum yang digunakan. Ketiga, capaian dalam implementasi metode ini sebagian besar mencapai kategori BSH (Berkembang sesuai harapan) dan BSB (Berkembang sangat baik) di semua indikator, kecuali indikator tertentu yang masih dalam kategori susah dikuasai siswa atau baru mencapai aspek : Belum Berkembang (MB) maupun Mulai Berkembang (MB).} }