%0 Thesis %9 Skripsi %A LAILATUL QODRIYAH, NIM. 13420049 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2017 %F digilib:28903 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kompetensi Pedagogik, Guru Bahasa Arab, Pembelajaran, Maharah al-Kalam. %P 61 %T KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA ARAB DALAM PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM KELAS VII MTS IBNUL QOYYIM PUTRI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28903/ %X Skripsi ini dilatar belakangi oleh pentingnya kompetensi pedagogik guru bahasa Arab dalam metode pembelajaran Maharah al-Kalam karena kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas yang dimiliki seorang guru dan yang membedakan profesi guru dengan profesi lainya. Sebagai guru bahasa Arab yang telah memiliki sertifikat pendidik profesional, bukan hal yang sulit dalam melaksanakan proses Rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, tetapi dalam prakteknya, guru masih sering menemukan masalah-masalah dalam metode pembelajaran Maharah al-Kalam., sehingga dalam proses pembelajaran guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang mumpuni. Dari pernyataan tersebutlah peneliti tertarik melakukan penelitian kompetensi pedagogik guru bahasa Arab dalam metode pembelajaran Maharah al-Kalam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif . Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam proses pengumpulan data. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, kemudian data yang telah terkumpul dideskripsikan dan dilakukan verifikasi data, sehingga data yang tertulis dapat dipertanggung jawabkan. Hasil penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru bahasa Arab kelas VII MTs Ibnul Qoyyim Putri Yogyakarta mempunyai kemampuan yang baik, karena guru mampu menguasai 3 dari 4 indikator kompetensi pedagogik yaitu memahami karakteristik peserta didik, membuat perencanaan pembelajaran dan metode pembelajaran, melaksanakan metode pembelajaran. walaupun dalam pelaksanaanya terdapat beberapa kekurangan, yaitu penerapan Tariqah Mubasyarah secara terus menerus serta penerapan alokasi waktu 6 jam dalam seminggu mengakibatkan munculnya rasa bosan bagi peserta didik dalam memahami arti atau maksud kalimat yang guru ucapkan serta tidak ada evaluasi secara tertulis guna evaluasi guna mengambil keputusan kedepanya. Selain kekurangan tersebut, terdapat pula kelebihanya, yaitu guru mampu memahami karakteristik peserta didik, mampu melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, serta mampu memanfaatkan hal-hal yang dapat mendukung berhasilnya metode pembelajaran. %Z M. Jafar Shodiq, M.S.I.,