@phdthesis{digilib2911, month = {July}, title = {KISAH NABI IBRAHIM DALAM TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { Dewi Mahdayani - O4531580}, year = {2009}, note = {Cth. Pembimbing : Drs. H. Mahfudz Masduki .MA}, keywords = {nabi ibrahim, tafsir misbah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2911/}, abstract = {Merujuk kepada al-Qur'an, ditemukan bahwa para nabi dan rasul selalu membawa ajaran tauhid. Ayat-ayat di dalamnya menggugah jiwa dan menuntut mereka untuk membangun sebuah masyarakat yang penuh dengan kemakmuran dan keadilan. Hingga datang ajakan Nabi Ibrahim yang merupakan periode baru dari tuntunan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa. Nabi Ibrahim dikenal sebagai Bapak Para Nabi , Bapak Monoteisme serta Proklamator keadilan Ilahi . Karena agamaagama samawi terbesar dewasa ini merujuk kepada ajaran beliau. Dari deskripsi di atas timbul permasalahan apa kepercayaan Nabi Ibrahim, sehingga ia dianggap sebagai bapak para nabi dan bagaimana pula usahanya dalam pencarian tuhannya sehingga ia bisa mencapai derajat yang sempurna? Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan penafsiran, yaitu menafsirkan ayat sehingga jelas ditemukan apa yang dimaksud/dikandung dalam ayat tersebut serta bertujuan untuk menafsirkan ayat dengan cara mengumpulkan, serta mensistematiskan data-data atau dokumen-dokumen sejarah untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa menurut M. Quraish Shihab dalam tafsirnya ajaran Nabi Ibrahim adalah hanif, tidak bengkok, tidak memihak kepada pandangan hidup orang-orang Yahudi, dan tidak juga mengarah kepada agama Nasrani yang penganut-penganutnya juga mengajak kaum muslimin untuk memeluk agama mereka. Perenungan Nabi Ibrahim akan pemikiran-pemikiran yang jenius mengantarkan dirinya menolak mempertuhankan berhala sekaligus penolakan terhadap politheisme (syirik). Perjalanan Nabi Ibrahim dalam pencarian keberadaan tuhannya begitu kuat, proses yang ia lakukan untuk menemukan tuhan semata-mata untuk membuktikan kesesatan tuhan kaumnya. Penemuan Ibrahim tentang tuhan menjadikan manusia yang tadinya tunduk kepada alam menjadi mampu menguasai alam, serta menilai baik dan buruknya. } }