eprintid: 2912 rev_number: 17 eprint_status: archive userid: 82 dir: disk0/00/00/29/12 datestamp: 2012-08-08 13:31:58 lastmod: 2016-10-10 02:20:54 status_changed: 2012-05-04 16:43:30 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Dharwis Nur Efendy - 04521693, title: KEDATANGAN ISA DAN MAITREYA DALAM ISLAM DAN BUDDHA ispublished: pub subjects: PC divisions: jur_pag full_text_status: restricted keywords: isa dan maitreya, islam dan buddha note: Cth. Pembimbing : Dr. H. Abdurrahman abstract: Aspek millennial merupakan aspek yang ada hampir di seluruh agama yang berkembang saat ini. Aspek millennial ini menyerap perhatian yang cukup besar dari penganut agama yang bersangkutan, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai macam gerakan yang disebut 'millennialisme', hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh harapan munculnya figur millennial. Begitu pula dalam Islam dan Buddha. Kedua agama ini memiliki ide / konsep akan kedatangan figur millennial, figur millennial dalam Islam disebutkan sebagai Isa, sedangkan figur millennial dalam Buddha adalah Maitreya. Isa merupakan figur masa depan dalam Islam, ia merupakan nabi yang diutus sebelum Muhammad Saw. Dalam Al-Qur’an dan hadist yang menjadi rujukan umat Islam disebutkan bahwa ia akan turun kembali di dunia di akhir zaman. Ia akan meluruskan agama Islam yang pada waktu itu telah banyak ditinggalkan oleh umat manusia. Turunnya Isa ini terjadi saat agama dan ilmu mengalami kegagalan, serta adanya Dajjal yang menebar kesesatan. Maitreya merupakan figur masa depan dalam Buddha. Kedatangannya dijanjikan oleh Sidharta Gautama dalam khotbahnya yang terdapat dalam Tripitaka. Ia akan datang untuk membimbing umat manusia seperti yang dilakukan oleh Sidharta Gautama di masa lalu. Maitreya akan turun ketika Dharma atau kebenaran dalam Buddha yang dulu pernah diajarkan oleh Sidharta Gautama telah lenyap dari muka bumi. Dalam pembahasan mengenai perbandingan antara kedatangan Isa dan Maitreya dalam Islam dan Buddha, ditemukan beberapa titik temu dan juga titik pisah dalam hal kedua figur tersebut. Antara titik temu dan titik pisah tersebut terdapat hubungan substansi dan perwujudannya. Hal ini dapat ditinjau dari berbagai teori yang ada, diantaranya adalah teori inklusif Nurcholish Madjid serta teori evolusi yang dikenalkan oleh Herbert Spencer. date: 2009-07-24 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Ushuluddin thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2009-07-24 13:35:24 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--dharwisnur-2632-1-dharwis-a.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/53/digilib-uinsuka--dharwisnur-2632-1-dharwis-a.pdf ; url download server lama : /download.php?id=3021 ; nama file lama : DHARWIS NUR EFENDY 04521693 KEDATANGAN ISA DAN MAITREYA DALAM ISLAM DAN BUDDHA.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1976659 Kb. penulis : ; Copyright 2009 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: Dharwis Nur Efendy - 04521693, (2009) KEDATANGAN ISA DAN MAITREYA DALAM ISLAM DAN BUDDHA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2912/1/BAB%20I%2CVI.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2912/2/BAB%20II%2CIII%2CIV%2CV.pdf