TY - THES N1 - Dr. H. Fahruddin Faiz S.Ag, M.Ag., ID - digilib29187 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29187/ A1 - ASEP SAEPULAH 1, NIM. 3510013 Y1 - 2017/10/01/ N2 - Skripsi ini berjudul Filsafat Retorika Dalam Debat Keagamaan ZakirNaik. Pemilihan topik mengenai filsafat retorika ini didasarkan pada urgensi kemampuan seseorang terhadap sebuah wacana baik lisan maupun tulisan yang didasarkan pada satu pengetahuan yang tersusun rapi dalam mempengaruhi orang seperti kaidah-kaidah keefektifan dan keindahan bahasa dalam kehidupan manusia. Filsafat Retorika telah mengalami perubahan, sehingga tidak sedikit orang yang tidak dapat memahami bahasa yang disampaikan oleh orang lain, baik bahasa itu dalam sebuah tulisan maupun lisan, disebabkan tidak sesuai dengan filsafat retorika. Hal ini ditunjukkan dengan fenomena retorika lebih dikaitkan dengan ilmu pidato, padal retorika bagian dari filsafat bahasa. Maka dianggap perlu untuk menyajikan sebuah pandangan filsafaft retorika, yang diharapkan dapat menjadi rujukan untuk menghadapi persoalan tersebut. Pilihan penulis jatuh pada seorang figur ulama, pembicara umum muslim dari India, dan penulis halhal tentang Islam dan juga ahli dalam bidang perbandingan agama. Dr. Zakir Naik, yang mampu menghipnotis puluhan ribu para pendengarnya dengan bahasanya yang tidak hanya berdasarkan pada ajaran Islam saja, melainkan mampu mengkombinasikannya dengan ajaran agama lain yang kemudian dia bungkus menggunakan bahasa yang baik secara ilmiah.Alasan lain adalah karena masih sedikitnya kajian terhadap filsafat retorika dalam pemikirannya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode interpretasi, deskripsi dan analisis. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis, yaitu mencari struktur dasar filosofis dari pemikiran Dr. Zakir Naik dalam filsafat retorika dalam debat keagamaanya, kemudian disajikan dan ditemukan relevansinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa filsafat retorika dalam debat keagamaan Zakir Naik ada kaitannya dengan retorika Aristoteles sebagai suatu bidang ethos (faktor meyakinkan pada diri komunikator/pembicara), pathos (faktor respons emosional pada komunikan/pendengar), dan logos (faktor isi pesan komunikasi). Meskipun Zakir Naik tidak mengakuinya secara langsung bahwa dia menggunakan filsafat retorika, tapi berdasar pada bagaimana dia berpikir dan menyampaikan ceramahnya secara ilmiah dan masuk akal (logis). Menurutnya, Islam adalah cara hidup terbaik karena ajaran-ajarannya bukan retorika doktriner melainkan solusi praktis bagi permasalahan umat manusia. Adapun cara yang dirumuskan oleh Zakir Naik terhadap filsafat retorika dalam debat keagamaannya adalah dengan memperhatikan etika debat di hadapan publik luas. Pemikiran Zakir naik juga dipandang memiliki relevansi dengan metode ceramah yang ada Indonesia, khususnya berkaitan para ulama atau ustadz yang sering berceramah tanpa memperhatikan susunan bahasa yang baik juga indah. Demikianlah alasan mengapa logika Zakir Naik tidak terpatahkan setiap kali setiap kali naik ke atas panggung, bukan saja karena kebenaran yang terkandung pada Alquran itu sendiri, melainkan juga caranya berpikir yang mengikuti perkembangan zaman, yaitu logis, rasional, ilmiah, referensial, dan universal. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Retorika KW - Debat keagamaan KW - Zakir naik M1 - skripsi TI - FILSAFAT RETORIKA DALAM DEBAT KEAGAMAAN ZAKIR NAIK AV - restricted ER -