@phdthesis{digilib29223, month = {November}, title = {TINDAKAN DAN VARIAN RADIKALISME FRONT PEMBELA ISLAM (FPI) MOJOKERTO}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM.. 13540034 M MUJI BUDDIN SM}, year = {2017}, note = {Dr. Phil. Al Makin, MA., Ph.D}, keywords = {FPI Mojokerto, Radikalisme, Syariah Islam, Politik.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29223/}, abstract = {Indonesia adalah negara hukum dan berideologikan Pancasila. Para tokoh nasionalis dan agamawan pada saat itu sudah menyepakati ideologi Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar negara bangsa perlu dijaga dari segala ancaman. Namun ancaman terhadap pancasila semakin terlihat nyata sebab saat ini banyak ditemukan ormas yang ingin menggantinya dengan syariah Islam, salah satunya Front Pembela Islam (FPI). Metode penelitian ini menggunakan studi lapangan. Penelitian ini dianalisis menggunakan metode Miles dan Haberman. Metode kualitatif deskriptif analisis merupakan model penelitian yang menekankan pada wawancara mendalam, penalaran, dan observasi sebagai data primernya, dan kajian literaturliteratur terkait sebagai data sekudernya. Penelitian ini menggunakan teori radikalisme Islam. Teori ini digunakan untuk melihat bentuk-bentuk aktivitas FPI Mojokerto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan FPI Mojokerto memperlihatkan penentangannya terhadap hukum negara. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya komunikasi dua arah atau lebih dalam memberantas tempattempat yang dianggap oleh FPI maksiat. Oleh karena itu, mereka membuat sebuah peraturan sendiri dengan berdasarkan dalil-dalil agama yang juga mereka tafsirkan sendiri untuk melegitimasi setiap aksi dan tindakannya. Sedangkan dalam hal politik, FPI memiliki tujuan pemberlakuan syariah Islam. Dalam pandangan FPI, syariah Islam bisa dijadikan solusi ketika Indonesia mendapat berbagai masalah. Akan tetapi, hal itu justru bertentangan dengan hukum negara Indonesia, sebab Indonesia sudah memiliki hukum dan ideologi sendiri. Proyeksi seperti itu justru ingin meruntuhkan sistem politik mapan yang sudah dibangun di negara ini.} }