relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29229/
title: Rumah Tuhan Ramah Difabel
creator: Maftuhin, Arif
subject: DISABILITAS
description: Bulan Ramadan dapat disebut sebagai “bulan  masjid” , karena meningkatnya intensitas kegiatan  yang berpusat di masjid. Yang semula  hanya berkunjung ke masjid seminggu sekali  untuk salat Jumat, dapat berkunjung tujuh kali  seminggu untuk salat tarawih. Belum lagi bila ia rajin  ikut buka Puasa bersama, datang di gelap pagi untuk mendengarkan  kuliah subuh, atau terlibat kegiatan-kegiatan  kerohanian yang lain. Anak-anak dan remaja biasanya juga  lebih dekat dengan tempat yang disebut ‘rumah Tuhan’  itu untuk berbagai kegiatan keagamaan selama Ramadan.  Tetapi, apakah kemeriahan itu tersedia bagi semua orang?  Apakah rumah Tuhan sudah ramah bagi semua jamaah?  Jika Anda berwisata ke Yogyakarta, sempatkanlah  salat Jumat di Masjid U IN Sunan Kalijaga. Sebagai musafir,  Anda mungkin tidak wajib jumatan; tetapi Anda tidak  akan rugi karena dapat menyaksikan khutbah Jumat  menggunakan bahasa isyarat, dan satu-satunya di Indonesia.  Masjid kampus ini memliki dua mimbar yang  bertingkat. Mimbar utama yang lebih tinggi digunakan  untuk khatib berkhutbah. Sementara mimbar kecil di  bawahnya digunakan oleh seorang juru bahasa isyarat  untuk menerjemahkan setiap pesan khatib kepada para  jamaah tunarungu. Di televisi, Anda mungkin sudah  akrab dengan pemandangan tersebut, semisal acara-acara  berita di TVRI; tetapi pernahkah Anda menemukannya di  masjid?
publisher: Gatra
date: 2016-06-22
type: Article
type: PeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29229/1/Arif%20Maftuhin%20-%2020160622%20Gatra%20Rumah%20Tuhan.pdf
identifier:   Maftuhin, Arif  (2016) Rumah Tuhan Ramah Difabel.  Gatra, Vol. 1 (No. 1).  p. 41.