eprintid: 29235 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 111 dir: disk0/00/02/92/35 datestamp: 2018-02-01 01:57:00 lastmod: 2018-02-01 01:57:00 status_changed: 2018-02-01 01:57:00 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: RASYID SIDIQ, NIM. 12410153 title: PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBINA SANTRI BERKASUS KELAS X ALIYAH ASRAMA MU’ADZ BIN JABAL MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/ 2017 ispublished: pub subjects: pen_isl divisions: jur_pai full_text_status: restricted keywords: Bimbingan Konseling, Santri Berkasus, Madrasah note: Drs. H. Sarjono, M.Si abstract: Latar belakang penelitian ini adalah melihat adanya pelanggaran atau kasus yang dilakukan oleh santri di asrama. Terjadi kegagalan dalam beradaptasi di lingkungan yang tertib aturan. Hal tersebut didukung dengan momen masa remaja yang rentan labil atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu hal. Khususnya, keinginan melanggar aturan pada saat duduk di bangku kelas X Aliyah. Guru BK yang berperan sebagai ruang pelayanan santri harus memiliki sikap dalam hal membina santri berkasus di Madrasah Mu’allimin. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah, apa sajakah bentuk kasus yang dilakukan oleh santri kelas X Aliyah Asrama Mu’adz Bin Jabal Madrasah Mu’allimin. Apa saja penyebab terjadinya kasus kenakalan yang dilakukan oleh santri kelas X Aliyah Asrama Mu’adz Bin Jabal Madrasah Mu’allimin. Serta bagaimanakah peran guru Bimbingan Konseling dalam membina santri berkasus kelas X Aliyah Asrama Mu’adz Bin Jabal Madrasah Mu’allimin. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang mengambil tempat di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif (observasi alamiah). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, model data dan penarikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Bentuk kasus yang dilakukan oleh santri yang tercatat oleh BK tergolong kasus ringan dan sedang dengan rincian, supporteran, membawa motor, merokok, membawa handphone, berpakaian jeans, dan konvoi. Sedangkan yang tak tercatat seperti mencuri, bolos, berbohong, pacaran, game online, tidak tidur di asrama, nonton film porno, dan lain-lain. (2) Ada tujuh faktor yang menjadi penyebab terjadinya kasus atau pelanggaran yang dilakukan oleh santri. Yakni, rasa bosan, paksaan orang tua untuk sekolah di Mu’allimin, kurang ketatnya peraturan, lokasi asrama kurang kondusif, ajakan teman, kegagalan santri beradaptasi di asrama, momen kebebasan di kelas X. (3) Peran guru BK yaitu melakukan pembinaan dengan cara sosialisasi tata tertib di madrasah dan asrama serta menggelar razia kasus (pencegahan). Kemudian, memberikan gambaran poin kasus yang akan diterima oleh santri jika melanggar tata tertib secara personal (pemahaman). Lalu, melakukan pemanggilan terhadap santri berkasus yang diberikan sanksi sesuai jenis pelanggaran dan penyadaran untuk tidak mengulanginya kembali (perbaikan). Terakhir, mengembangkan potensi santri berkasus untuk aktif mengikuti kegiatan positif berupa ekstrakulikuler, organisasi, kepanitiaan acara, hingga keikutsertaan dalam kompetisi (pengembangan). date: 2017-11-20 date_type: published pages: 197 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: RASYID SIDIQ, NIM. 12410153 (2017) PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBINA SANTRI BERKASUS KELAS X ALIYAH ASRAMA MU’ADZ BIN JABAL MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/ 2017. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29235/1/12410153_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29235/2/12410153_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf