%0 Thesis %9 Skripsi %A LINA OKTIANI AZIZAH, NIM. 13410031 %B Fakultas Tarbiyah dan Keguruan %D 2017 %F digilib:29255 %I UIN Sunan Kalijaga %K Pembinaan Akhlak, Tunalaras, Kecerdasan Emosional %P 189 %T PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA TUNALARAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA TUNALARAS DI SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29255/ %X Latar belakang penelitian ini adalah bahwa anak tunalaras sebagai anak dengan gangguan perilaku, emosional dan sosial bukan berarti sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk merubah sikap. Mereka dapat berubah melalui bimbingan khusus yang diberikan oleh ahlinya yang dilakukan dengan cara sejak dini dan secara kontinou. Dalam kenyataannya pembelajaran yang diberikan pada anak tunalaras tidak dapat disamakan dengan anak pada umumnya. Ada metode khusus yang diterapkan untuk membina akhlak siswa tunalaras oleh SLB E Prayuwana Yogyakarta. Subyek penelitiannya adalah guru PAI, guru kels, guru ekstrakurikuler, guru olahraga, kepala sekolah dan tiga siswa tunalaras. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembinaan akhlak untuk siswa tunalaras yang cenderung sulit untuk menstabilkan emosinya, sejauh mana peranan guru dalam membina akhlak siswa tunalaras serta bagaimana dampak yang terjadi terhadap kecerdasan emosional siswa tunalaras. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang sejauh mana peranan guru dalam pelaksanaan pembinaan akhlak bagi siswa tunalaras serta dampak yang terjadi pada kecerdasan emosional siswa tunalaras setelah dilakukan pembinaan akhla tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SLB E Prayuwana Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna tersebut ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi yaitu dengan menggunakan sumber ganda dan metode ganda. Hasil penelitian menunjukan: (1) Pembinaan akhlak bagi siswa tunalaras dilakukan oleh guru PAI dengan metode keteladanan, metode pembiasaan, metode nasehat, metode hukuman dan hadiah. Adapun kegiatan pendukungnya yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler, Outbond dan rekreasi. (2) Peran guru PAI yaitu sebagai sosok teladan, guru PAI mengerti kondisi siswa, guru PAI sebagai orang tua di sekolah, guru PAI menanamkan sikap patuh pada siswa, guru PAI bekerjasama dengan warga sekolah. Analisis para guru menyatakan bahwa setelah dilakukan pembinaan akhlak secara kontinou maka dapat memberikan dampak yang baik pada perubahan sikap siswa dan kemampuan kecerdasan emosional siswa. Namun tingkat perubahan yang terjadi pada masing-masing siswa berbeda, semua tergantung kepada kondisi emosional dan tingkat ketunalarasan siswa. %Z Dr. H. Karwadi, M.Ag