TY - THES N1 - Dr. Ustadi Hamsah, S.Ag, M.Ag,. ID - digilib29272 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29272/ A1 - SITI MUNIFAH, NIM. 1520510022 Y1 - 2017/09/20/ N2 - Tesis ini membahas solidaritas kelompok sosial waria pra dan pasca konflik (studi kasus Pondok Pesantren Waria al-Fatah Yogyakarta). Penulis tertarik mengkaji solidaritas waria di Pesantren Waria al-Fatah karena pesantren ini pada tanggal 19 Februari 2016 didatangi organisasi masyarakat (ormas) dengan maksud agar pondok pesantren tersebut ditutup. Konflik itu muncul karena adanya isu akan dibuatnya fikih waria. Dengan demikian, Pondok Pesantren tersebut berhenti melakukan kegiatannya. Setelah tiga bulan berlalu, pondok tersebut mengaktifkan kembali kegiatannya. Oleh sebab itu penulis tertarik meneliti tentang solidaritas kelompok sosial waria pra dan pasca konflik di Pesantren Waria al-Fatah Yogyakarta dengan mengunakan teori solidaritas dari Emile Durkheim dan teori fungsi konflik sosial dari Lewis Coser untuk menganalisis datanya dan melihat bagaimana model solidaritas di Pondok Pesantren Waria al-Fatah Yogyakarta dan perkembangan setelah konflik. Tesis ini merupakan penelitian kualitatif yang lebih menekankan makna daripada generalisai, dengan sifatnya yang siklus, maka penelitian ini dilakukan selama empat bulan secara berulang-ulang tergantung tingkat kedalaman dan ketelitian yang dikehendaki. Teknik pegumpulan datanya dengan observasi, wawancara kepada ketua pondok pesantren, sekretaris, ustad, tokoh masyarakat dan dokumentasi. Sementara analisis datanya menggunakan analisis kualitatif, data yang telah terkumpul dan terseleksi kemudian dianalisis secara kualitatif, untuk mendapatkan gambaran yang interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa solidaritas yang ada di Pondok Pesantren Waria adalah solidaritas mekanik, karena adanya persamaan-persamaan di antara mereka. Mereka membentuk suatu kelompok karena adanya kesadaran bahwa mereka sama, senasib dan memiliki tujuan yang sama yaitu ingin memperoleh hak-haknya sama seperti manusia lainnya. Pasca konflik, solidaritas mekanik ini bergerak ke arah solidaritas organik, yaitu para waria di Pondok Pesantren mulai berhubungan dengan komunitas luar, selain menjalin hubungan mereka juga mencari dukungan. Adapun identitas yang terlembagakan dalam Pondok Pesantren Waria al-Fatah ini yang merupakan roh solidaritas di antara para waria. Pasca konflik ada anggota waria yang baru bergabung di pondok pesantren tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa solidaritas di antara mereka semakin kuat. Adapun faktor pemersatu antar anggota waria adalah komunikasi efektif antar waria. PB - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Solidaritas KW - Waria KW - Pra dan Pasca Konflik M1 - masters TI - SOLIDARITAS KELOMPOK SOSIAL WARIA PRA DAN PASCA KONFLIK (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN WARIA AL-FATAH YOGYAKARTA ) AV - restricted EP - 124 ER -