%0 Thesis %9 Skripsi %A MIFTAH ALIFATIL ISLAM MIFTAH ALIFATIL ISLAM, NIM. 13410161 %B Fakultas Tarbiyah dan Keguruan %D 2017 %F digilib:29282 %I UIN Sunan Kalijaga %K Kompetensi Kepribadian Guru. %P 113 %T KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DALAM FILM THE RON CLARK STORY DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29282/ %X Latar belakang penelitian ini adalah bahwa akhir-akhir ini kualitas pendidikan di Indonesia marak diperbincangkan. Kualitas pendidikan di Indonesia dinilai banyak kalangan kurang memadai. Salah satu komponen penting yang harus diperhatikan secara terus menerus dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah guru. Dalam hal ini faktor kepribadian guru sangatlah penting guna menunjang pendidikan di Indonesia. Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana kompetensi kepribadian guru dalam film The Ron Clark Story, dan Bagaimana relevansi kompetensi kepribadian guru dalam film The Ron Clark Story dengan kepribadian guru Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi kepribadian guru dalam film The Ron Clark Story beserta relevansinya terhadap kepribadian guru Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data didasarkan atas data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan content analysis (analisis isi) yaitu merupakan teknik yang digunakan dalam menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam film The Ron Clark Story terdapat beberapa kompetensi kepribadian dari seorang guru di antaranya adalah dapat diteladani, bijaksana, sabar, mempunyai etos kerja yang tinggi, serta mempunyai kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa. Relevansinya terhadap kepribadian guru Pendidikan Agama Islam adalah dapat diteladani berarti seorang guru harus memiliki kepribadian yang mulia dan bermoral sehingga mampu menjadi cerminan yang baik bagi peserta didiknya. Yang kedua yaitu bijaksana berarti seorang guru Pendidikan Agama Islam tidak boleh membeda-bedakan antar satu peserta didik dengan peserta didik yang lain. Yang ketiga yaitu sabar berarti seorang guru harus mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi dalam membimbing dan mendidik peserta didiknya. Yang keempat yaitu mempunyai etos kerja yang tinggi berarti harus mempunyai kesungguhan dalam membimbing dan mendidik peserta didik. Yang terakhir yaitu mempunyai kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa berarti dapat menciptakan suasana yang efektif dan efisien di dalam kelas. %Z Dr. H. Tasman Hamami, M.A.