eprintid: 29318 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 77 dir: disk0/00/02/93/18 datestamp: 2018-02-06 08:01:47 lastmod: 2018-02-06 08:01:47 status_changed: 2018-02-06 08:01:47 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: BUDI PRAYETNO, NIM. 1520510079 title: REKONSTRUKSI SEKULARISASI DALAM HUBUNGAN ISLAM DAN NEGARA (STUDI ATAS PEMIKIRAN SEKULARISASI NURCHOLISH MADJID) ispublished: pub subjects: A subjects: fil_isl divisions: aq_filis full_text_status: restricted keywords: neo-modern, sekularisasi, Nurcholish Madjid. note: Dr. Robby H. Abror, M. Hum abstract: Adanya kebekuan dalam pemikiran mengimplikasikan adanya keharusan dalam pembaruan pemikiran. Gerakan “Pembaruan Pemikiran Islam” yang dipelopori oleh Nurcholish Madjid menjadi salah satu isu penting pada tahun 1970-an. Pada dekade tersebut terjadi stagnasi dan perdebatan panjang di antara golongan umat Islam lantaran adanya kebekuan pemikiran dalam mengahadapi realitas kebangsaaan khususnya mengenai respon terhadap ideologi pembangunan (modernisasi) Orde Baru. Pada saat itulah gagasan tentang “pembaruan pemikiran” Nurcholish Madjid, dimana “sekularisasi” yang menjadi salah satu kuncinya, berusaha untuk mengatasi persoalan kebangsaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah memahami isu sekularisasi yang digagas oleh Nurcholish Madjid yang merupakan turunan dari ide pembaruan pemikirannya. Selain itu, penelitian ini juga ingin melakukan pembacaan ulang (rekonstruksi) tentang ide sekularisasi dalam konteks hubungan agama dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka untuk melacak bagaimana lahirnya ide pembaruan Nurcholish Madjid dengan menggunakan pendekatan historis. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sekularisasi yang digagas oleh Nurcholish Madjid pada merupakan respon terhadap isu modernisasi yang berkembang khususnya di kalangan umat Islam Indonesia. Nurcholish melihat bahwa sekularisasi diperlukan karena umat Islam tidak lagi mampu membedakan persoalan yang sakral dan profan. Sekularisasi dimaksudkan agar umat Islam menduniawikan hal-hal yang mestinya bersifat duniawi dan melepaskan kecenderungan untuk mengukhrawikannya. Ia melihat ada kecenderungan bahwa memilih partai Islam adalah keharusan bagi umat Islam sehingga jika tidak, konsekuensinya adalah bukan bagian dari Islam. Hal itulah yang dilihat sebagai kebekuan dalam pemikiran sehingga perlu dibedakan antara urusan agama dan negara. Dalam perkembangannya umat Islam saat ini terkadang menganggap hal yang sifatnya politik sebagai sesuatu yang sakral. Sikap itu tercermin ketika perjuangan politik seperti membela penegakan hukum Syariat Islam, menolak Pancasila hingga menolak pemimin non-muslim melalui jargon jihad. date: 2017-11-07 date_type: published pages: 144 institution: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: PASCASARJANA USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: other citation: BUDI PRAYETNO, NIM. 1520510079 (2017) REKONSTRUKSI SEKULARISASI DALAM HUBUNGAN ISLAM DAN NEGARA (STUDI ATAS PEMIKIRAN SEKULARISASI NURCHOLISH MADJID). Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29318/1/1520510079_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29318/2/1520510079_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf