%0 Thesis %9 Skripsi %A DEWI NUR TADZAKAROH, NIM. 13720030 %B FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA %D 2017 %F digilib:29658 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Fujoshi; Boys love; Identitas, Performativitas; Subkultur; Living Anonymous %T PEREMPUAN, IDENTITAS, DAN KOMIK HOMOEROTIS (STUDI KOMUNITAS FUJOSHI DI FACEBOOK) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29658/ %X Sebagai genre komik (manga) yang mengekspresikan dukungan pada hubungan sesama jenis, boys love biasanya digambarkan sebagai panggung pertunjukan heteronormativitas. Penggemar komik boys love (disebut fujoshi) memiliki makna tersendiri dalam memahami homoseksual di antara dominasi heteronormatif. Komunitas fujoshi FNS merupakan komunitas online yang memiliki peraturan unik untuk menjaga identitas mereka sebagai penggemar genre homoseksual. Berlawanan dengan label yang diberikan oleh literatur yang ada kepada penggemar boys love sebagai komunitas yang "melawan heteronormativitas", penelitian ini menunjukkan bahwa fujoshi FNS telah mengembangkan identitas gender dan memberi ragam interpretasi mengenai makna boys love. Penelitian ini menggunakan teori performativitas milik Judith Butler. Sedangkan metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan netnografi (network ethnography). Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi partisipan, survei online, wawancara online, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fujoshi FNS memiliki beragam interpretasi mengenai homoseksual dalam komik boys love. Keragaman tersebut membuktikan bahwa sebagai komunitas subkultur, fujoshi merupakan representasi generasi era ini yang mencoba mencairkan batasan-batasan yang tegas antara homonormatif dan heteronormatif. Selain itu, sebagai upaya menghadapi tekanan dominasi heteronormatif, fujoshi menyembunyikan identitasnya (living anonymous) pada saat berinteraksi di masyarakat. Hal itulah yang kemudian memberikan warna baru bagi nilai heternormatif di Indonesia. %Z Achmad Zainal Arifin, S.Ag., M.A., Ph.D.