%0 Thesis %9 Skripsi %A MUHAMMAD NUR SUBHAN, NIM. 13520036 %B FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2017 %F digilib:29788 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Identitas Sosial, Relasi, Struktural Fungsional, Susteran, Muslim %T SUSTERAN DI TENGAH MASYARAKAT MUSLIM DI PADUKUHAN SANTREN (STUDI POLA RELASI SOSIAL ANTAR AGAMA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29788/ %X Identitas merupakan suatu cap yang diterima oleh setiap orang ataupun kelompok yang memiliki perbedaan yang mendasar dari orang lain. Susteran sebagai suatu komunitas Biara di agama Katholik telah di cap sebagai kelompok yang telah memberi sumbangsih yang besar bagi kemajuan dan perkembangan tatanan masyarakat khususnya bagi pemeluk agama Katholik. Susteran di Padukuhan Santren, meski mempertahankan identitas Katholiknya, tetap mengedepankan relasi dengan warga sekitar walau berbeda agama. Oleh karena itu penelitian ini, tertarik untuk melihat: 1) Bagaimana pola relasi sosial di antara Suster dan masyarakat Muslim, 2) Faktor apa saja yang mempengaruhi pola relasi keduanya. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk menjawab dinamika dan faktor sosial yang mempengaruhi hubungan Suster dan masyarakat Muslim di Padukuhan Santren. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan menggunakan metode kualitatif. Selanjutnya metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam pengumpulan data melalui observasi, penulis turun langsung ke lapangan, wawancara dilakukan dengan pimpinan dan anggota Susteran, serta orang-orang Muslim yang tempatnya berada dekat dengan Susteran. Dokumentasi penulis menggunakan dari berbagai buku, jurnal, surat kabar, ensiklopedi yang berhubungan dengan penelitian terkait. Dan menggunakan teori identitas sosial dari Henry Tajfel, teori relasi sosial dari Soerjono Soekanto dan Raimundo Panikar dan teori struktural fungsional dari Durkheim. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, terhadap lembaga Susteran di Padukuhan Santren, menunjukan bahwa pola relasi sosial di antara Suster dan orang Muslim sangatlah rukun dengan berbagai pola interaksi yang terjadi. Terdapat bentuk interaksi asosiatif dengan adanya kerjasama antara Suster dan masyarakat Muslim serta disosiatif dengan adanya sedikit permasalahan yang melibatkan kedua objek. Lebih lanjut lagi pola relasi dari masyarakatnya lebih mengarah pada bentuk kerjasama serta bersikap paralelisme terhadap kenyakinan orang lain. Beberapa faktor yang mempengaruhi hubungannya terlihat dari segi ekonomi, pendidikan dan keagamaan dengan adanya faktor pendorong dan penghambat. %Z Dr. Ustadi Hamsah