@phdthesis{digilib29793, month = {February}, title = {SENI BRAI NURUL IMAN DESA BAYALANGU KIDUL, CIREBON, TAHUN 2000-2008 M}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIP. 11120042 HERU SUGIARTO ATMAJA}, year = {2018}, note = {Drs. Sujadi M.A}, keywords = {Seni Brai, Nurul Iman,Cirebon}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29793/}, abstract = {Dari awal munculnya Kesenian Brai Nurul Iman di padukuhan Bayalangu (sekarang Desa Bayalangu Kidul) sampai sekarang tetap terjaga. Seiring dengan perkembangan zaman, sejak tahun 2000-2008 kesenian ini mengalami perkembangan. Hal itu terlihat dari awal mulanya kesenian Brai Nurul Iman atas dasar kelompok kecil yakni Sayyid Abdillah dan saudara-saudaranya beserta para pengikutnya yang berasal dari Baghdad. Hingga pada akhirnya terciptalah grup Kesenian Brai Nurul Iman Desa Bayalangu Kidul. Dengan adanya grup Kesenian Brai Nurul Iman di Desa Bayalangu Kidul ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai wadah pemersatu antar golongan dan sebagai media berdakwah. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan sejarah berdirinya kesenian Brai Nurul Iman. Sekaligus menjelaskan bagaimana perkembangan kesenian Brai Nurul Iman tahun 2000-2008 M. Sedangkan untuk manfaat Penelitian ini diharapakan mampu memberikan kontribusi dalam khazanah keilmuan tentang kesenian Islam. Mampu memberikan pengetahuan dan penjelasan pada masyarakat luas khususnya masyarakat Cirebon tentang kesenian Brai Nurul Iman. Sekaligus penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi generasi selanjutnya untuk menjaga kesenian tradisional yang ada di Cirebon. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Antropologi adalah suatu pendekatan yang menitikberatkan pada seluruh cara hidup manusia yang mengungkapkan nilai-nilai yang mendasari perilaku budayanya, seperti sosial masyarakat, kesenian, sistem kepercayaan, serta seluruh unsur-unsur kebudayaan secara universal. Adapun teori yang digunakan yaitu teori fungsionalisme struktural yang dipelopori Radcliffe-Brown, dalam teori ini dijelaskan bahwa suatu sistem sosial didasarkan pada suatu keberagaman para aktor individu yang berinteraksi satu sama lain didalam satu situasi yang setidaknya mempunyai aspek fisik atau lingkungan. Radcliffe-Brown juga menolak adanya istilah fungsi yang tidak dikaitkan dengan struktur sosial. Analisis Fungsionalisme struktural budaya adalah adanya asumsi dasar bahwa budaya bukan pemuas kebutuhan individu, melainkan kebutuhan sosial kelompok. Sumber data primer dalam penelitin ini diambil dari hasil wawancara dengan masyarakat yang masih melestarikan kesenian ini. Sedangkan sumber data sekunder diambil dari buku-buku maupun literatur yang berakaitan dengan objek kajian. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fungsi kesenian Brai Nurul Iman ini dapat dibagi diantaranya; fungsi agama, fungsi budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi sosial.} }