%0 Thesis %9 Skripsi %A Nurun Nikmah NIM. 01530701, %B Fakultas Ushuluddin %D 2009 %F digilib:2982 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K jilbab %T JILBAB MENURUT MUHAMMAD 'ALI AL-SABUNI (Studi Terhadap Kitab Tafsir Safwat al-Tafasir) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2982/ %X Di tengah maraknya jilbab sekarang ini, ada banyak hal yang harus dicermati. Di antaranya, motivasi yang salah dalam berjilbab, jilbab yang hanya menjadi sebuah quot;trend quot; atau model, serta banyaknya wanita-wanita muslim yang tidak mengerti dan tidak dapat memastikan untuk apa dan bagaimana ia berjilbab, juga bagaimana seharusnya cara-cara berjilbab yang dilakukan oleh wanita muslim pada zaman Rasul dan sahabat-sahabat beliau serta batasan-batasan dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Sementara terdapat cendekiawan muslim kekinian Saudi Arabiya dan menjadi salah satu imam besar Masjid al-Haram yang mempunyai konsen tinggi terhadap kehidupan muslim dunia. Dialah Muh}ammad 'Ali al-Sabuni dengan karya fundamentalnya Safwat al-Tafasir. Selain itu, dikarenakan tokoh ini mempunyai pandangan yang memadai tentang jilbab. Dia mempunyai dasar dan argumentasi tertulis dalam kitab primer yang dia karang, yakni Safwat al-Tafasir. Dari situ, ada tiga hal yang perlu dikaji, yakni; pertama Bagaimana penafsiran Muhammad 'Ali al-Sabuni tentang ayat mengenai jilbab?, kedua Faktor apa saja yang melatarbelakangi penafsiran tersebut? dan ketiga Bagaimana implikasi penafsiran terhadap konteks Indonesia? Jenis penelitian ini adalah library research dengan sifat deskriptif-analitik. Adapun pangambilan datanya dengan mengumpulkan data pustaka dari kitab Safwat al- Tafasir yang dikarang langsung oleh Muh}ammad 'Ali al-Sabuni sebagai data primer dan RawaI al- Bayan Tafsir ayat al-Ahkam serta buku-buku lain sebagai pendukung. Di dalam kitab Safwat al-Tafasir, 'Ali al-Sabuni menafsirkan surat al-Ahzab: 59 dengan lebih ringkas dan lebih sederhana. Menurut dia, yang dimaksud dengan memkai jilbab adalah menutup wajah dan kepala mereka dan hanya menampakkan matanya yang kiri, dan pakaian seperti inilah yang biasa disebut dengan istilah cadar. Ada dua faktor yang mempengaruhi corak penafsiran 'Ali al-Sabuni, yakni; faktor internal posisinya sebagai seorang muslim sejati dan intelektual, faktor eksternal sebagai Guru Besar Fakultas Syari'ah Universitas Umm al-Qura Makkah yang menguasai disiplin ulumal-tafsir sehingga dengan mudah, dia mengaplikasikannya ke dalam kitab Safwat al-Tafasir. Konsep jilbab dia jika diterapkan harus dilakukan reinterpretasi ulang. Hal ini disebabkan konteks sosio-kultural dan sejarah Indonesia tidaklah sama dengan Arab Saudi. Indonesia memiliki keragaman budaya serta alam yang berbeda. Selain itu, Negara Indonesia adalah Negara hukum, bukan Negara Islam dan multi madzhab. Oleh karena itu, kewajiban memakai jilbab yang dimaknai sebagai kewajiban mengenakan hijab (cadar) dengan style ala Arab tidak semunya bisa diterapkan di negeri ini. Lebih tepat apabila semangat universal dari penafsiran al- Sabuni diakulturasikan dengan budaya Indonesia. %Z Cth. Pembimbing : Dr. Suryadi, M. Ag.