TY - THES N1 - Cth. Pembimbing : Drs. H. Agung Danarta, M.Ag., Moh. Hidayat Noor, S.Ag., M.Ag. ID - digilib2992 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2992/ A1 - Siti Fatimah - 03531512, Y1 - 2009/07/30/ N2 - Penelitian terhadap hadis sangat diperlukan, karena hadis sampai kepada umat Islam melalui jalur dan jalan periwayatan yang panjang. Wajar apabila terdapat kesalahan-kesalahan terhadap pemahaman hadis Nabi Saw. Hadis tidak bertambah jumlahnya setelah wafatnya Rasulullah Saw. Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam terus berkembang sehubungan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu di dalam memahami hadis diperlukan metode pemahaman yang tepat melalui pendekatan yang komprehensif, baik tekstual maupun kontekstual dengan berbagai bentuk dan kaedah-kaedahnya Penulis mengkomparasikan antara Yusuf al-Qaradhawi dan M.Syuhudi Ismail karena keduanya menawarkan beberapa metode pemahaman dalam memahami hadis, salah satunya dengan mempertimbangkan asbabul wurud. Dalam penjelasannya, kedua tokoh ini mempunyai perbedaan dari segi pengungkapan, M. Syuhudi dalam metodenya membagi menjadi tiga macam sehingga lebih jelas, yaitu hadis yang tidak mempunyai sebab secara khusus, hadis yang mempunyai sebab secara khusus, dan hadis yang sedang terjadi (berkembang). Sedangkan al-Qaradhawi dalam metodenya lebih secara global. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai metode pemahaman hadis ini, permasalahan tersebut akan diselesaikan dengan menggunakan metode diskriptif, analisis, dan komparatif. Dengan metode tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran secara konsepsional mengenai metode dalam pemahaman hadis Nabi Saw. Menurut M. Syuhudi, ada sebagian hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Nabi Saw didahului oleh sebab tertentu dan ada yang tidak didahului oleh sebab tertentu. Bentuk sebab tertentu yang menjadi latar belakang terjadinya hadis, dapat berupa peristiwa secara khusus ataupun umum. Sehingga kandungan petunjuknya harus dipahami secara tekstual maupun kontekstual. Dengan demikian menjadi jelaslah bahwa dalam Islam ada ajaran yang bersifat universal, temporal, dan lokal. al-Qaradhawi berpendapat bahwa untuk memahami assunnah dengan baik, harus diketahui kondisi yang meliputinya serta di mana dan untuk tujuan apa diucapkan. Dengan demikian, maksud hadis benar-benar menjadi jelas dan terhindar dari berbagai perkiraan yang menyimpang. Jadi dapat diketahui mana hadis yang mempunyai sebab khusus ataupun umum, mana yang bersifat temporal, kekal, parsial atau total. Dengan demikian dapat diketahui bagimana metode pemahaman hadis nabi dengan mempertimbangkan asbabul wurud menurut kedua tokoh tersebut serta persamaan dan perbedaannya. Jadi, secara esensial kedua pemikiran di atas sama, perbedaanya terletak pada segi pengungkapan. M. Shuyudi dalam metodenya membagi ke dalam tiga bentuk sehingga lebih jelas, sedangkan al-Qaradhawi lebih secara global. Melalui analisis dengan metode perbandingan sistematis terhadap kedua pendekatan di atas, pencarian nilai signifikan bisa didapatkan. Dari telaah perbandingan antara kedua metode yang telah dideskripsikan tersebut, akan dapat dilihat persamaan dan perbedaan antara keduanya dalam dasar-dasar metodologis serta nilai obyektifitas dan ke dalam analisis dari keduanya. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - metode pemahaman hadis KW - asbabul wurud M1 - skripsi TI - METODE PEMAHAMAN HADIS NABI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASBABUL WURUD (Studi Komparasi Pemikiran Yusuf al-Qaradhawi dan M. Syuhudi Ismail) AV - restricted ER -