%A NIM. 14810048 NUGRAHENI WIDYANINGSIH
%O LAILATIS SYARIFAH, Lc. M.A.
%T ANALISIS DAYA SAING DAN STRUKTUR PASAR KOMODITAS
UBI KAYU INDONESIA DI PASAR DUNIA
%X Pertanian Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan
penting dalam memberikan pertumbuhan positif dan memberikan kontribusi nyata
untuk Produk Domestik Bruto (PDB). Subsektor tanaman pangan memberikan
kontribusi yang paling penting karenan peranannya yang diperlukan untuk
mencapai swasembada pangan melalui program diversifikasi pangan. Salah satu
keunggulan komoditas tanaman pangan yang memiliki potensi besar dalam
pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah Ubi kayu. Indonesia merupakan salah
satu dari empat Negara utama sebagai produsen dan eksportir ubi kayu di dunia.
Daya saing ubi kayu Indonesia perlu dianalisis untuk dapat memberikan informasi
tentang posisi persaingan ubi kayu Indonesia di pasar internasional. Struktur pasar
ubi kayu dalam pasar internasional dapat dianalisis dengan menggunakan
Herfindahl Index dan Concentration Ratio. Dari hasil perhitungan menunujukan
bahwa nilai rata-rata HI adalah 4740 pada periode 2007-2016 yang menunjukan
bahwa ubi kayu dalam pasar internasional menunjukan konsentrasi pasar yang
tinggi.
Kemudian nilai rata-rata CR4 adalah 94.75%. ini berarti bahwa struktur
pasar ubi kayu memiliki konsentrasi pasar yang tinggi. Keunggulan komparatif
dari ubi kayu Indonesia dapat dianalisis dengan menggunakan Revealed
Comparative (RCA). Berdasarkan pada perhitungan indeks RCA menunjukan
bahwa selama periode 2007-2016 indonesia memiliki daya saing yang kuat karena
nilai RCA lebih besar dari satu. Ini berarti Indonesia memiliki keunggulan
komparatif untuk komoditas ubi kayu.
Jika dilihat dan dikaji lebih dalam lagi ubi kayu merupakan komoditas
dengan peluag yang begitu besar untuk dikembangkan dan menjadi salah satu alat
bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonimian. Namun sangat disayangkan
minat para petani terhadap ubi kayu dari tahun ke tahun cenderung mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan karena harga ubi kayu yang selalu mengalami
penurunan setiap tahunnya, selain itu bila dibandingkan dengan komoditas pangan
lainnya seperti beras, jagung dan kedelai. Ubi kayu adalah tanaman pangan yang
memiliki harga paling rendah. Karena minat petani terhadap ubi kayu menurun
maka berdampak pada menurunnya produksi ubi kayu Indonesia. Faktor harga
merupakan faktor utama dalam mempengaruhi minat petani terhadap ubi kayu.
%K Ubi kayu, daya saing, HI, CR4, RCA, dan Keunggulan Komparatif
%D 2018
%I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
%L digilib30050