@phdthesis{digilib30186, month = {December}, title = {ANALISIS PEMANIS BUATAN NATRIUM SIKLAMAT PADA MINUMAN RINGAN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {12630004 Tiofany Sulistio Ningtyas}, year = {2017}, note = {Dr. Imelda Fajriati, M.Si.}, keywords = {Pemanis Buatan, Natrium Siklamat, KCKT}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30186/}, abstract = {Telah dilakukan penelitian tentang analisis pemanis buatan natrium siklamat pada minuman ringan secara kromatografi cair kinerja tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum dari penentuan natrium siklamat secara kromatografi cair kinerja tinggi, yang meliputi variasi fase gerak, komposisi fase gerak, dan laju alir fase gerak, parameter kromatografi, serta kadar natrium siklamat dalam sampel minuman ringan. KCKT yang digunakan adalah fase terbalik menggunakan dengan detektor UV dengan panjang gelombang 220 nm. Kolom yang digunakan adalah LiChrosper 100-RP18 dengan panjang kolom 250x4,0 mm, suhu kolom 40?C, dan tekanan 280 kgf/cm2. Variasi fase gerak yang digunakan adalah metanol:akuabides dan asetoniril:akuabides dengan masing-masing komposisi fase gerak 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30, dan 80:20 v/v serta variasi laju alir fase gerak 0,5 dan 1 mL/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum didapatkan fase gerak asetonitril:akuabides (40:60 v/v) dengan laju alir 1 mL/menit. Pada fase gerak asetonitril:akuabides (40:60 v/v) menghasilkan efisiensi, faktor kapasitas, resolusi, dan tailing factor berturut-turut sebesar 14000,01; 6,57; 1,19; dan 1,96. Kadar natrium siklamat dalam minuman ringan yang beredar di pasaran terdapat pada empat mascam sampel yang diuji, dimana kadar tertinggi kadar sampel A sebesar 142,59 ppm. Kadar tersebut sudah melebihi ambang batas yang sudah ditetapkan, yaitu sebesar 100 ppm (BSN, 2004). Sampel B memiliki kadar natrium siklamat sebesar 26,68 ppm, sampel C sebesar 77,26 ppm, dan sampel D sebesar 8,69 ppm.} }