@phdthesis{digilib3028, month = {July}, title = {PUASA DAN PENGENDALIAN DIRI PERSPEKTIF KESEHATAN MENTAL}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { CHAIRUL HANA ROSITA - NIM. 02221292}, year = {2009}, note = {PEMBIMBING: DRA NURJANNAH, M.SI}, keywords = {puasa, perspektif kesehatan mental, psikoterapi Islam }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3028/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang puasa dan pengendalian diri dalam perspektif kesehatan mental. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan psikoterapi Islam serta dapat digunakan oleh konselor, psikoterapis untuk membantu klien dalam menyelesaikan problem yang dialami oleh klien. Penelilitian ini merupakan penelitian kualitatif atau penelitian kepustakaan tentang aspek-aspek pengendalian diri dari ibadah puasa, dinamika kerja aspek-aspek pengendalian diri dari ibadah puasa dan perspektif kesehatan mental tentang puasa dan pengendalian diri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan literature (kepustakaan) yang terdiri sumber data primer dan sekunder. Adapun hasil penelitiannya: Pertama. Aspek-aspek pengendalian diri dalam ibadah puasa, yaitu: Puasa untuk meredam amarah, puasa melatih kesabaran, puasa meningkatkan kecerdasan emosional dan puasa untuk membentuk kematangan diri (konsistensi dan kejujuran). Kedua. Adapun dinamika kerja aspek-aspek pengendalian diridari ibadah puasa yaitu: Hakekat puasa adalah mengendalikan hawa nafsu, puasa mempunyai muatan yang berisikan latihan kesabaran, ketekunan dan usaha untuk menahan diri dari berbagai kemungkinan terjebak dalam dosa dan maksiat, puasa merupakan pendidikan bagi hati sanubari manusia. Ketiga. Perspektif kesehatan mental tentang puasa dan pengendalian diri. Hal ini puasa mempunyai tujuan yang luhur dan suci. Maka dari itu pengendalian diri dalam perspektif kesehatan mental, manusia dituntut untuk dapat mengendalikan diri dari tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan di sekitar. Ini sesuai firman Alloh SWT, Q.S. Rum:41. Maka dapat ditarik kesimpulan antara puasa dan pengendalian diri, bila dikaji mendalam puasa adalah pengendalian diri (self control). Jadi orang yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat menguasai dan mengendalikan diri terhadap dorongan yang datang dari dalam maupun luar dirinya. } }