@mastersthesis{digilib30541, month = {February}, title = {PERUBAHAN OTORITAS KYAI PESANTREN (Studi Pondok Pesantren Pabelan Era Kepemimpinan Kyai Hamam Dja?far 1965-1993)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 1520010026 Muhammad Ikhsan Ghofur}, year = {2018}, note = {Achmad Zainal Arifin, M.A, Ph.D}, keywords = {Perubahan otoritas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30541/}, abstract = {Tesis ini membahas tentang perubahan otoritas kyai, terutama di Pondok Pesantren Pabelan. Perubahan otoritas ini berlangsung bersamaan dengan sejarah Pondok Pesantren Pabelan yang mengalami masa surut. Dibukanya kembali Pondok Pesantren Pabelan dengan sistem yang baru menandakan perubahan otoritas kyai di dalamnya, hal ini terjadi dikarenakan dengan adanya sistem yang lebih modern di dalamnya. Masyarakat yang dahulu selalu menghadap ke kyai baik masalah pekerjaan, kesehatan, dan lainnya, namun dengan adanya globasilasi dan modernisasi, kedudukan kyai sudah mulai berubah. Hal ini juga terjadi di Pondok Pesantren Pabelan di mana birokratisasi lembaga terjadi di dalamnya. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab dua fokus kajian yang menekankan kepada bagaimana perubahan otoritas kepemimpinan dan mengapa terjadi perubahan otoritas di Pondok Pesantren Pabelan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiohistoris. Pendekatan sosiohistoris merupakan pendekatan gabungan antara sosiologi dan sejarah. Pendekatan sosiologi digunakan untuk menjelaskan perubahan otoritas yang terjadi, sementara pendekatan historis digunakan untuk memmbaca fakta-fakta sejarah yang terjadi di Pondok Pesantren Pabelan terkait dengan perubahan otoritas. Penelitian ini menggubakan metode pengumpulan data dalam bentuk observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pertama, perubahan otoritas yang terjadi adalah perubahan otoritas dari kharisma ke kombinasi antara otoritas kharisma, otoritas tradisional dan otoritas legal. Otoritas kharisma terjadi pada masa kepemimpinan Kyai Muhammad Ali dan kombinasi antara kharisma, tradisional dan legal terjadi pada masa kepemimpinan Kyai Hamam Dja?far. Kharisma pada masa Kyai Hamam Dja?far mengalami pergeseran makna yaitu tidak lagi pada kekuatan atau karomah kyai, tetapi menjadi kharisma yang dibangun dari keilmuan dan relasi jaringan. Kedua, penyebab terjadinya perubahan otoritas kepemimpinan adalah geneologi keilmuan Kyai Hamam Dja?far, hubungan pesantren dan masyarakat, dan menghilangkan ketergantungan pesantren terhadap sosok kyai} }