@phdthesis{digilib31023, month = {March}, title = {PENGGUNAAN LAFAZ NA{\d H}NU SEBAGAI KATA GANTI ALLAH DALAM AL-QURAN}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 14530041 Zulkarnaen}, year = {2018}, note = {Ahmad Rafiq, Ph.D.}, keywords = {lafat, nahnu}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31023/}, abstract = {Al-Quran menggunakan kata ganti untuk meringkas pembicaraan. Salah satu bentuk kata ganti adalah na{\d h} nu. Lafaz na{\d h} nu merupakan kata ganti orang pertama jamak atau sering juga disebut dengan mutakallim ma?al gair. Tidak hanya digunakan untuk orang pertama jamak, ditemukan juga lafaz na{\d h} nu dalam al-Quran sebagai kata ganti Allah. Sedangkan pemahaman umat Islam secara jelas menyatakan jika Allah adalah tunggal. Penggunaan lafaz nahnu sebagai kata ganti Allah ini memiliki tujuan tersendiri. Tujuannya seperti sebagai penghormatan, keterlibtan makhluk lain dan lain sebagainya. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti mengkaji lafaz na{\d h} nu sebagai kata ganti Allah dalam al-Quran. Untuk mengkaji ayat-ayat tersebut penulis menggunakan kaidah {\d d} am{\=i}r, ism, fi?l dan iltifat sebagai alat bantu analisis. Peneliti berfokus kepada ayat-ayat yang memiliki lafaz na{\d h} nu sebagai kata ganti Allah. Pertanyaan dari penelitian ini adalah bagaimana penggunaan lafaz na{\d h} nu sebgai kata ganti Allah? Dan begaimana hubungan penguunaan lafaz na{\d h} nu dengan pesan yang dikandung ayat-ayat tersebut?. penelitian ini termasuk kedalam penelitian kepustakaan. Sumber primer penelitian ini adalah teks al-Quran. Sedangkan sumber skundernya adalah kitab-kitab tafsir yang bercorak kebahasaan. Setelah melakukan analisis terhadap ayat-ayat tersebut dengan kaidah yang telah ditentukan, ditemukan bahwa Ayat-ayat dengan lafaz na{\d h} nu sebagai kata ganti Allah menggunakan lafaz na{\d h} nu untuk meunjukkan penghormatan, penguat atas keagungan atau betapa menakjubkannya proses tersebut, dan untuk menunjukkan keterlibatan makhluk lain. Lafaz na{\d h} nu tersebut jika berdampingan dengan ism, ism tafd{\=i}l, fi?l m{\=a}{\d d} {\=i}, dan fi?il mu{\d d} {\=a}ri? akan memiliki makna-makna tersendiri. Dari sekian banyak bentuk dan jenis iltifat, ayat-ayat tersebut hanya menggunakan 5 macam bentuk iltifat. Iltifat-iltifat tersebut bertujuan untuk menjelaskan penjelasan dari keadaan dan pernyataan yang disampaikan. Selain itu juga untuk menambah keyakinan atas informasi atau perintah yang ada. Sehingga pesan yang disampaikan ayat-ayat tersebut sesuai dengan pengguaan lafaz nahnu sebagai kata ganti Allah.} }