<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik)"^^ . "Berlebih-lebihan atau melampaui batas merupakan hal yang sangat dilarang\r\ndalam ajaran Islam, terlebih lagi jika berlebih-lebihan yang dilakukan terkait\r\ndengan hal beragama. Di dalam al-Qur’an, term-term yang mengacu pada makna\r\nberlebih-lebihan sangat beragam, di antaranya adalah guluw, isra>f, tabz|i>r, i‘tida>’\r\ndan t}ugya>n. Adapun dalam penelitian ini, penulis memilih tema tentang berlebihlebihan\r\ndengan menggunakan term guluw sebagai fokus kajian dengan didasari\r\ntiga alasan. Pertama, berlebih-lebihan atau melampaui batas termasuk hal yang\r\nberkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal beragama.\r\nKedua, kata guluw sebagaimana terdapat di dalam al-Qur’an dan hadis sering\r\ndisandingkan dengan kata al-di>n (agama), padahal masih terdapat term-term lain\r\nyang semakna dengan kata guluw itu sendiri. Ketiga, penulis merasa tertarik untuk\r\nmeneliti tema tentang guluw karena melihat banyaknya fenomena yang dilakukan\r\noleh sebagian kelompok umat Islam yang telah berlebihan dalam menjalankan\r\najaran-ajaran agama.\r\nPenelitian ini bertujuan untuk memperjelas cakupan makna, macam-macam,\r\ndan ruang lingkup guluw berdasarkan penjelasan tafsir al-Qur’an dan syarah\r\nhadis. Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian\r\nkepustakaan (library research) dan metode analisis deskriptif. Sedangkan metode\r\nyang penulis gunakan adalah metode tematik (maud}u>’i>), yakni menyebutkan ayatayat\r\ntentang guluw beserta penafsirannya dengan merujuk pada penjelasan kitabkitab\r\ntafsir, baik tafsir klasik maupun kontemporer. Sebagai pendukung dan\r\npenjelas cakupan makna guluw, maka penulis juga melakukan penelusuran\r\nterhadap hadis-hadis tentang guluw beserta syarahnya.\r\nKata guluw sebagaimana di dalam al-Qur’an hanya terdapat di dua ayat dan\r\nmenggunakan bentuk kata yang sama, yakni sama-sama berisi larangan untuk\r\nberlebih-lebihan atau melampaui batas dalam agama (al-guluw fi> al-di>n). Setelah\r\ndilakukan penelitian secara mendalam dengan melihat penjelasan dari beberapa\r\nkitab tafsir dan syarah hadis tentang guluw, maka dapat dipahami bahwa ruang\r\nlingkup guluw sebenarnya terdiri dari dua hal, yakni masalah akidah (keyakinan)\r\nsebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab tafsir, dan ‘amaliyyah\r\nsebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadis. Selain itu, berdasarkan pendapat\r\nsebagian mufasir, maka guluw dapat terbagi menjadi dua macam: Pertama, guluw\r\nyang h}aqq (benar atau diperbolehkan), yakni guluw yang dilakukan dalam rangka\r\nmeneliti hakikat sesuatu dan berusaha menemukan argumentasi yang tepat\r\nsebagaimana yang dilakukan oleh mutakallimu>n (ahli kalam). Kedua, guluw yang\r\nba>t}il (tidak benar atau dilarang), yakni guluw yang dilakukan dengan didasari oleh\r\nhawa nafsu dan dalil-dalil yang masih samar (z}anni>)."^^ . "2018-03-07" . . . . "UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . "Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga"^^ . . . . . . . . . "NIM. 14531024"^^ . "NIHAYATUL HUSNA"^^ . "NIM. 14531024 NIHAYATUL HUSNA"^^ . . . . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Text)"^^ . . . . . "14531024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf"^^ . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Text)"^^ . . . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . . "GULUW DALAM AL-QUR’AN\r\n(Kajian Tematik) (Other)"^^ . . . . . "HTML Summary of #31032 \n\nGULUW DALAM AL-QUR’AN \n(Kajian Tematik)\n\n" . "text/html" . . . "Tafsir Al-Qur'an" . .