TY - THES N1 - 1. Drs. ABDUL HALIM, M. Hum. 2. SITI D.JAZIMAH, S. Ag. ID - digilib31136 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31136/ A1 - MUHAMMAD AYATULLAH, NIM: 98363244 Y1 - 2005/03/14/ N2 - memunculkan dua mainstream pemikiran dalam wacana hukum lslarn, yaitu yang mengharamkan dan membolehkan nikah mut'ah. Daiam masalah ini, ularna yang mengharamkan kebanyakan dari kalangan Sunni sepetii : empat imarn mazhab, Rasyid Ridha, Ahmad Amin dan lain- lain. Sedangkan ulama yang membolehkan diantaranya Tabataba'i, Ja'far Murtada, Al- Musawi, dan lain­ lain yang mayoritas adalah kalangan Syi'ah. Ahmad Amin misalnya, berpendapat bahwa nikah mut'ah tidak banyak berbeda dengan zina, karena memudahkan kehidupan free sex yang tidak terikat dengan ikatan apapun dan terlepas dari tanggung jawab perkawinan. Akan tetapi pernyataan yang dikemukan oleh Ahmad Amin tersebut ditanggapi oleh a\- Musawi, rnenurutnya nikah mut'ah diperkenankan oleh Nabi dan kebolehannya berlaku untuk selamanya, dengan alasan nikah mut'ah adalah rahmat Allah SWT yang diberikan kepada urnat Nabi Muhammad yang sangat bcrbcda dengan zina. Pendapat yang dikemukakan Amin dan al-Musawi tentang nikah mut'ah merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada penyusun untuk mengungkap metode pemikiran yang digunakan oleh Ahmad Amin dan al-Musawi dalam mengungkapkan pendapatnya tentang nikah mut'ah. Dikarenakan kajian ini merupakan kajian istidlal, maka, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usul fiqh, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui istidlal yang digunakan oleh kedua tokoh tersebut. Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa, pendapat Amin dan al-Musawi sama-sama berangkat dari dalil al-Qur' an dan al-Hadis. Perbedaannya adalah Amin \ebih condong menggunakan teori munasahah ayat dan teori nasikh-mansukh hadis. Sedangkan al-Musawi, lebih mengutamakan kepada zahir ayat yang didukung riwayat penafsiran dari Ibn Abbas dan menganggap hadis yang menghapus kebolehan nikah mut'ah adalah palsu meski diriwayatkan oleh ai-Bukhari dan Muslim. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - NlKAH MUT' AH M1 - skripsi TI - NlKAH MUT' AH AV - restricted EP - 118 ER -