eprintid: 31156 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 12253 dir: disk0/00/03/11/56 datestamp: 2018-10-22 01:05:26 lastmod: 2018-10-22 01:05:26 status_changed: 2018-10-22 01:05:26 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Ikmal Muntadhor, 99353546 title: Hiyal Menurut Ibn Al Qayyim Al Jauziyah ispublished: pub subjects: hukum divisions: jur_aas full_text_status: restricted keywords: HIYAL, HUKUM ISLAM note: FATMA AMILIA, S. Ag abstract: ABSTRAK Judul : Hiyal Menurut Ibn Al Qayyim Al Jauziyah Penulis : Ikmal Muntadhor Penerbit : Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun : 2003 NIM : 99353546 Penelitian yang berjudul Hiyal menurut Al Qayyim Al Jauziyah adalah bertujuan untuk menjelaskan relevansi pemikiran Ibn Al Qayyim terhadap tujuan pensyari’atan hukum sebagai kontribusi diskursus yang dinamis bagi perkembangan khasanah pemikiran hukum Islam serta merupakan pegangan dan pedoman bagi masyarakat muslim dalam kaitannya dengan hiyal. Adapun metode atau jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research), yaitu seluruh data yang berkaitan dengan obyek penelitian diambil sebagai literature baik berupa buku, majalah, jurnal, artikel dan karya ilmiah. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, dengan teknik pengumpulan datanya secara dokumentatif, yaitu dengan cara menelusuri buku-buku atau karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan topic kajian dari sumber-sumber primer, sekunder dan tersier. Dari pembahasan penelitian ini, maka disimpulkan bahwa: 1) Bagi Ibn al Qayyim apabila hiyal sampai tingkat sedemikian rupa sehingga menyebabkan sesuatu yang haram menjadi tampak halal serta yang wajib menjadi tampak tidak wajib haruslah dicegah. Karena hiyal semacam ini mengandung unsure tipu daya, memperlihatkan sesuatu yang mubah tetapi menyimpan yang sebaliknya, karena perbuatan semacam ini termasuk mempermainkan hukum Tuhan. Akan tetapi Ibn Al Qayyim juga masih mengakui adanya hiyal yang diperbolehkan, yaitu hiyal yang dikonfirmasi oleh nas. Hal ini sebagai konsekwensi logis atas komitmennya yang kuat untuk kembali kepada al Qur’an dan al sunnah, di samping karena keyakinannya bahwa nas telah ,mencakup apa yang menjadi kebutuhan manusia; k2) Ibn al Qayyim memandang bahwa kemaslahatan hidup manusia hanya bisa dicapai jika manusia mentaati apa yang telah ditentukan Tuhan. Karena secara hakiki apa yang telah ditentukan Tuhan bagi manusia tiada lain adalah untuk mewujudkan kemaslahatan manusia itu sendiri. Dengan demikian hiyal yang dimaksudkan pelakunya untuk tujuan lain dari apa yang disyari’atkan, berarti bertentangan dengan maslahat yang dikehendaki Syar’i Key word: Hiyal, hukum Islam date: 2003-04-16 date_type: published pages: 128 institution: UIN SUNAN KALIJAGA department: FAKULTAS SYARI'AH thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Ikmal Muntadhor, 99353546 (2003) Hiyal Menurut Ibn Al Qayyim Al Jauziyah. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31156/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31156/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf