eprintid: 31205 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 8 dir: disk0/00/03/12/05 datestamp: 2018-10-23 03:33:32 lastmod: 2018-10-23 03:33:32 status_changed: 2018-10-23 03:33:32 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MUH. NIZAR NUR, NIM : 97362990 title: ISTIFTA DALAM PANDANGAN ALGAZALI DAN AL-AMIDI ispublished: pub subjects: PD divisions: jur_pma full_text_status: restricted keywords: Istifta, al Ghazali, al Amidi note: 1. Drs. H. M. DAHWAN. 2. Drs. ABD. HALIM, M.Hum. abstract: Istilah istifta di sini merupakan makna dari proses yang berkaitan dengan fatwa, di antaranya mencak:up mufti, mustafti, mustafsti fihi. Oleh karena itu, sebagian besar dalam kitab-kitab usul fiqh membahas tema tentang fatwa yang juga mencakup mufti dan mustafti, bahkan disatukan pula dengan bahasan tentang taqlid. Dalam membahas tema di atas, kami mengetengahkan pendapat dua tokoh ulama besar bermazhab syafi'I yaitu ai-Gazali dan al-Amidi tentang permasalahan ini. Penelitian ini akan membahas tentang Bagaimana pandangan ai-Gazali dan ai-Amidi tentang istifta ?, Bagaimanakah pandangan al-Gazali dan al-Amidi tentang ketentuan orang awam dalam memiJih mufti dan Jatar belakang pandangannya dan bagaimana bentuk fatwa ideal untuk masa saat ini? Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang menggunakan data-data primer dan sekunder. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dalam pengertian tidak sekedar menyimpulkan dan meyusun data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi Kesimpulan penelitian ini adalah al Ghazali dan al Amidi berpendapat orang awam yang belum mencapai derajat ijtihad harus bertanya kepada mufti yang sudah diketahui keilmuan dan keadilannya. Sehingga orang awam sendiri dituntut untuk berusaha meneliti keilmuan dan keadilan mufti sebelum bertanya dan mengikuti fatwanya. usaha orang awam tidak sama dengan usaha yang dilakukan oleh seorang mujtahid yang berdasarkan keilmuan dalam meneliti dalil-dalil yang bertentang, akan tetapi usaha orang awam ini berdasarkan dzan atau anggapan yang bisa diterima. maka dalam hal ini orang awam dituntut kecennatan dan tetap pada i'tikad baik dalam memilih fatwa-fatwa yang akan diikutinya, karena sudah amat sulit bagi orang awam untuk memilah dan meneiitt kompetensi mufti atau iembaga fatwa yang sudah menjamur saat ini. date: 2003-02-10 date_type: published pages: 138 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SYARIAH thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: MUH. NIZAR NUR, NIM : 97362990 (2003) ISTIFTA DALAM PANDANGAN ALGAZALI DAN AL-AMIDI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31205/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31205/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf