eprintid: 31215 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12192 dir: disk0/00/03/12/15 datestamp: 2018-10-24 05:10:56 lastmod: 2018-10-24 05:10:56 status_changed: 2018-10-24 05:10:56 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MUSA ABDILLAH, NIM. 99363873 title: KEDUDUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA DALAM MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN LAJNAH BAHSUL MASAIL NU ispublished: pub subjects: PD divisions: jur_pma full_text_status: restricted keywords: Majlis Tarjih Muhammadiyah, Lajnah Bahsul Masail, usul fiqh, istinbat hukum note: Drs. H. Dahwan abstract: Perkembangan roda kehidupan di masyarakat tentu menuntut adanya payung hukum agar respon terhadap perkembangan ini memiliki dasar atau landasan. Berkenaan dengan pemikiran hukum di Indonesia, maka ada dua aliran berbeda yang selama ini menjadi rujukan, yaitu pemikiran hukum dari Majlis Tarjih Muhammadiyah yang disebut sebagai kaum pembaharu dan pemikiran hukum dari Lajnah Bahsul Masail NU yang disebut sebagai kaum tradisionalis. Majlis Tarjih Muhammadiyah disebut sebagai kaum pembaharu karena dalam proses mengambil hokum cenderung secara langsung dari al Qur’an dan as Sunnah, mengharamkan konsep taqlid serta meyakini bahwa pintu ijtihad terus terbuka sampai kiamat. Adapun Lajnah Bahsul Masail NU dianggap sebagai kaum tradisional yang mengharuskan taqlid kepada salah satu dari empat mazhab yang mu’tabaroh dan menganggap pintu ijtihad telah tertutup. Perbedaan pemikiran hukum disinyalir karena adanya perbedaan latar belakang kultur dan etnis. Skripsi ini secara komparatif mengkaji tentang bagaimana cara penetapan hukum yang dilakukan oleh kedua organisasi tersebut, serta bagaimana pandangan kedua organisasi tersebut terhadap kedudukan kitab-kitab karya ulama dan kriteria apa yang dijadikan standar penetapan hukum dari kitab-kitab yang dijadikan rujukan. Penelitian ini lebih berfokus pada penelitian literature dengan menelusuri dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek yang dikaji. Penyajian dan analisis data bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan usul fiqh. Analisis data dilakukan melalui cara deduksi, yaitu pengolahan data yang bersifat umum atau teori-teori yang telah mapan lalu diambil kesimpulan yang bersifat khusus, kemudian dilakukan perbandingan/komparasi. Kajian ini menghasilkan kesimpulan: 1. Metode ijtihad yang dilakukan oleh Majlis Tarjih Muhammadiyah pada awalnya dikatakan sebagai al-mujtahid al-murajjih, kemudian berganti menjadi al-mujtahid al-muntasib. 2. Metode ijtihad yang digunakan oleh Lajnah Bahsul Masail menggunakan tiga metode yang digunakan secara bertahap, yaitu metode qauliy, metode ilhaqiy, dan metode manhajiy. 3. Kedudukan kitab-kitab karya ulama baik yang kasik maupun kontemporer bagi Majlis Tarjih dijadikan sebagai acuan atau rujukan tetapi sebatas sebagai pertimbangan hukum. Dalil tetap mengacu kepada al-qur’an dan as-sunnah. 4. Kedudukan kitab-kitab karya ulama sangat penting dalam proses istinbat hokum, artinya semua permasalahan yang muncul selalu dicarikan jawabannya dalam kitab-kitab karya ulama. date: 2003-06-24 date_type: published pages: 128 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: MUSA ABDILLAH, NIM. 99363873 (2003) KEDUDUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA DALAM MAJLIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN LAJNAH BAHSUL MASAIL NU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31215/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31215/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf