@phdthesis{digilib31228, month = {November}, title = {KONSEP AMANAT DALAM PEMIKIRAN POLITIK IBNU TAIMIYAH}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 98373199 MUSYAFA?}, year = {2002}, note = {Drs. Abd. Halim, M.Hum.}, keywords = {siyasah, Ibnu Taimiyyah, manajemen Islam, kepemimpinan dalam Islam}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31228/}, abstract = {Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada umatnya, manakala sudah berkongsi dua orang atau lebih, maka salah satunya harus menjadi pemimpin agar ada yang bertanggungjawab. Pada masa kini kita sering mendengar kata pemimpin dan kepemimpinan serta krisis kepemimpinan, moral kepemimpinan dan karakteristik kepemimpinan. Istilah-istilah seperti ini juga banyak ditemukan pada masalah manajemen dan administrasi. Ini artinya bahwa pemimpin harus paham betul masalah manajemen dan administrasi. Salah satu perintis administrasi Islam yang dikenal adalah Ibnu Taimiyah dengan karyanya As-Siyasah asy-syar?iyyah fi islah ar-ra?I wa ar-ra?iyyah, sebuah buku terkenal di bidang administrasi pemerintahan. Salah satu bab dalam buku tersebut membahas tentang amanat yang mencakup dua hal, yaitu kekuasaan dan harta kekayaan. Skripsi ini mengkaji konsep amanat menurut Ibnu Taimiyah, dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Mengapa Ibnu Taymiyah dalam pemikiran politiknya (administrasi pemerintah) berdasarkan konsep amanat? 2. Bagaimana implementasi konsep amanat dalam politik (siyasah) Islam? Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang bersifat deskriptik analitik, artinya data-data tentang konsep amanat menurut Ibnu Taimiyah dianalisis secara kualitatif sampai sejauh mana kesesuaiannya dengan politik (siyasah) Islam dan dapat ditransformasikan dalam kehidupan sekarang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif. Dari kajian berbagai literatur yang penulis lakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Konsep amanat dalam pemikiran Ibnu Taimiyyah dipengaruhi oleh lingkungan social politik pada masa hidupnya dan pengalamannya di masa lalu, yaitu kehidupan bernegara yang bobrok, penuh dengan penipuan, korupsi, kolusi dan nepotisme. Oleh karena itu untuk menyokong pemerintahan yang solid perlu diterapkan manajemen amanat. 2. Amanat sebagai prinsip dasar kepemimpinan administrasi pemerintahan, dimaksudkan bahwa setiap hal yang berkaitan dengan masalah tugas dan tanggung jawab atau hak dan kewajiban perlu merujuk kepada konsep amanat sebagai nilai dasarnya.} }