TY - THES N1 - DR. Hamim Ilyas, M.Ag. ID - digilib31238 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31238/ A1 - MUTHMAINNAH, NIM. 98353121 Y1 - 2003/08/04/ N2 - Islam adalah agama yang mengatur manusia, termasuk tata kehidupan manusia yang merupakan unit masyarakat terkecil. Dalam masyarakat yang tradisional atau patriarchal, kepemimpinan keluarga dipegang oleh suami, sedangkan istri dan anggota keluarga yang lain sebagai pihak yang dipimpin. Akan tetapi, dalam situasi seperti sekarang ini tampaknya tanggung jawab dalam rumah tangga tidak selalu dibebankan kepada suami namun kepada sang istri karena sang istri lebih mampu untuk melaksanakan tugas memimpin rumah tangganya. Kajian tentang fiqh wanita kontemporer menaruh perhatian serius terhadap masalah ini mengingat kajian fiqh wanita klasik penafsirannya lebih banyak bercorak misoginis. Salah satu tokoh fiqh kontemporer adalah Muhammad Syahrur, seorang tokoh kebangsaan Syiria yang menawarkan interpretasi bercorak kontekstual serta mengkritisi tradisi fiqh yang selama ini dipandang telah mendistorsikan pesan Islam. Skripsi ini mengkaji tentang konsep pemikiran Muhammad Syahrur tentang kepemimpinan wanita dalam keluarga serta bagaimana dalil istidlal dan jenis ijtihad Syahrur dalam merumuskan pemikirannya tentang kepemimpinan dalam keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dan bersifat deskriptif analitik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengkaji sumber-sumber primer karya Muhammad Syahrur, yaitu al Kitab wa al Qur?an: qira?ah mu?ashirah serta Kitab Nahw Usul Jadidah li al Fiqh al Islami. Sedangkan literatur penunjangnya adalah kitab-kitab karangan ulama lain dan buku-buku terkait. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pendekatan usul fiqh. Skripsi ini merumuskan suatu kesimpulan bahwa kepemimpinan dalam keluarga oleh Syahrur tidak harus dipegang oleh suami (laki-laki), tetapi boleh jadi dipegang seorang istri atau perempuan, karena pemegang kendali pimpinan harus dipegang oleh orang yang berkemampuan untuk menunaikannya. Dalam memahami ketentuan al Qur?an (surat an Nisa ayat 34), Syahrur bersandar kepada metode semantik Abu Ali al Farisi yang bisa didapatkan dalam khazanah pemikiran Ibn Jinni dan Abdul Qadir al Jurjani, sehingga dapat dikatakan bahwa ijtihad Syahrur termasuk dalam jenis ijtihad bayani. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - kepemimpinan keluarga KW - wanita dalam Islam KW - fiqh kontemporer KW - Muhammad Syahrur M1 - skripsi TI - KEPEMIMPINAN KELUARGA DALAM FIQH KONTEMPORER (STUDI PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR) AV - restricted EP - 103 ER -