%0 Thesis
%9 Skripsi
%A PURNOMO, NIM.  13520027
%B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
%D 2018
%F digilib:31241
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Karen Armstrong, compassion, Harmoni Umat Beragama di
%P 102
%T GAGASAN COMPASSION KAREN ARMSTRONG DAN KEMUNGKINAN RELEVANSINYA TERHADAP HARMONI UMAT BERAGAMA DI INDONESIA
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31241/
%X Skripsi ini mengkaji tentang gagasan compassion (welas asih) Karen  Armstrong dan kemungkinan relevansinya terhadap harmoni umat beragama di  Indonesia. Kajian ini penting sebab harmoni umat beragama adalah suatu  kebutuhan yang mendesak, mengingat dalam sejarah umat manusia ada begitu  banyak kekejaman dan peperangan yang mengatasnamakan Tuhan dan agama.  Padahal, tidak satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan penganutnya untuk  menjadi pelaku kekejaman bagi umat manusia. Masalah yang diteliti dalam  penelitian ini adalah bagaimana gagasan compassion Karen Armstrong dalam  mewujudkan harmoni umat beragama dan bagaimana kemungkinan relevansi  gagasan compassion Karen Armstrong terhadap harmoni umat beragama di  Indonesia.  Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan  mengambil data dari karya-karya Karen Armstrong, baik yang berbentuk buku,  jurnal, pidato-pidato Karen di internet serta tulisan-tulisan lainnya yang memiliki  kaitan dengan Compassion dan Harmoni Umat Beragama di Indonesia.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi pengetahuan  dengan meminjam teori konstruksi realitas Peter L Berger yang digunakan sebagai  pisau analisis dalam penelitian ini.  Dari hasil analisis yang dilakukan penulis, dapat diperoleh kesimpulan  bahwa gagasan compassion Karen Armstrong berakar pada kaidah emas (golden  role) yang terdapat dalam agama-agama. Inti dari compassion Karen adalah  tentang meniadakan egoisme diri dan meletakkan orang lain di atas diri sendiri.  Compassion Karen merupakan latihan yang terdiri dari dua belas tahapan untuk  menjadi pribadi welas asih, guna mewujudkan desa global yang ramah akan  keragaman. Adapun dua belas langkah tersebut adalah :1) belajar belas kasih, 2)  melihat dunia sendiri, 3) mengasihi diri sendiri, 4) empati, 5) perhatian penuh, 6  )tindakan, 7) betapa sedikitnya yang di ketahui, 8) cara berbicara kepada  sesama,9) peduli kepada semua, 10) pengetahuan, 11) pengakuan, 12) mencintai  musuh. Gagasan compassion yang di tawarkan Karen ini, mungkin relevan  diterapkan di Indonesia, sebagai alternatif penyelesaian konflik yang terjadi  dibeberapa wilayah Indonesia, sehingga harmoni umat beragama di Indonesia  dapat terjaga.
%Z H. Ahmad Muttaqin, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D