relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31245/
title: KONSTRUKSI SOSIAL TERHADAP KESAKRALAN ASTA TINGGI DI KEBUNAGUNG KABUPATEN SUMENEP
creator: SYAIFUL BAHRI, NIM. 13520044
subject: Studi Agama Agama
description: Persepsi mitos bagi masyarakat Kebunagung tentang Asta Tinggi  merupakan fenomena yang sangat unik. Bukan hanya karena pemitosan tersebut,  tetapi banyak munculnya berbagai tradisi yang menyiratkan ciri-ciri kebudayaan  masyarakat Jawa dengan corak animisme dan dinamisme. Sejarah babat Sumenep  banyak bercerita tentang kekeramatan Asta Tinggi yang sangat identik dengan  keangkerannya dan mempunyai nilai mitis yang tinggi bagi masyarakat.  Kekeramatan dan keunikan arsitektur Asta Tinggi menjadi destinasi wisata religi  dan bernilai spiritual bagi masyarakat, sehingga dikenal Asta Tinggi dikenal  sebagai salah satu tempat yang sakral. Alasan tersebut yang mendasari penulis  melakukan penelitian di Asta Tinggi tentang “Konstruksi sosial terhadap  kesakralan Asta Tinggi di Kebunagung Sumenep”.  Penelitian ini berupa penelitian lapangan yang mengambil fokus kajian  terhadap konstruksi masyarakat Kebunagung terhadap fenomena kesakralan Asta  Tinggi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan  sosiologis, yaitu menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger. Dengan  kata lain penelitian ini untuk melihat gejala sosial dan konstruksi masyarakat  terhadap tradisi-tradisi, mitos dan berbagai kesakralan Asta Tinggi bagi  masyarakat. Karena menurut peneliti fenomena yang terjadi di masyarakat  bukanlah tindakan yang diakibatkan oleh satu dua faktor, tetapi melibatkan sekian  banyak faktor yang saling terkait dengan dunia sosial mereka.  Kesakralan Asta Tinggi di Kebunagung, menurut peneliti tidak bisa lepas  dari tiga hal yang mendasarinya. Pertama, tradisi berziarah ke Asta Tinggi  merupakan tradisi masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu, sehingga  menemukan legitimasinya dan mengakar kokoh di masyarakat. Kedua, makna  Asta Tinggi bagi masyarakat, khususnya peziarah memiliki posisi yang sangat  urgen. Ketergantungan masyarakat terhadap kekuatan supranatural sangat kuat  dan menjadikan Asta Tinggi sebagai simbol yang sakral. Ketiga, adanya mitos  yang kuat. Suatu tradisi tidak akan bisa bertahan lama jika tidak dibangun dengan  mitos yang kuat. Masyarakat Kebunagung khususnya para peziarah berasumsi  bahwa pemitosan tersebut mampu menjadi legitimasi dalam pelembagaan tradisi.  Pada tahap pelembagaan fungsi mitos menjadi lebih luas. Mitos  melahirkan banyak persepsi dan kecenderungan terhadap pemahaman dan  kepercayaan masyarakat, yaitu adanya relasi antara manusia dengan alam, antar  agama dan keragaman masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Asta Tinggi  memiliki peran dan fungsi yang sangat sentral bagi kehidupan masyarakat,  khususnya bagi masyarakat Kebunagung dan para peziarah yang datang dari  berbagai daerah.
date: 2018-02-26
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31245/1/13520044_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31245/2/13520044_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   SYAIFUL BAHRI, NIM. 13520044  (2018) KONSTRUKSI SOSIAL TERHADAP KESAKRALAN ASTA TINGGI DI KEBUNAGUNG KABUPATEN SUMENEP.  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.